ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com --
Banjir nan terjadi di Kelurahan Jatipadang, Jakarta Selatan pada Minggu (6/7) sore, salah satunya disebabkan tanggul penahan air nan jebol.
Tanggul nan dikenal penduduk sebagai "Tanggul Baswedan" itu tak bisa menahan derasnya aliran air setelah hujan intens mengguyur sejak Minggu sore.
Berdasar pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, banjir merendam permukiman penduduk dan apalagi meluas hingga ke dalam area musala Sabili Jatipadang.
Hingga Senin (7/7) sore, 75 penduduk mengungsi akibat banjir di Masjid Al Ridwan Kelurahan Jati Padang.
Mengutip Antara, diduga tanggul penahan air di RT 3/RW 6 Jati Padang itu tak kuat menahan derasnya banjir sehingga jebol.
Seorang penduduk berjulukan Ratna menjelaskan tanggul itu sudah ada sekitar tujuh tahun nan difungsikan sebagai penahan banjir.
Namun akhirnya, tanggul itu jebol pada Minggu (6/7) sekitar pukul 17.30 WIB saat hujan tetap deras
"Kemarin jebolnya pas sore, jam 17.30 WIB. Iya pas mau maghrib, tapi belum banyak orang," kata Ratna.
Sesaat setelah jebol, penduduk nan berada di sekitar musalaikut panik hingga akhirnya menyelamatkan barangnya di rumah maupun musala.
Akibat tanggul jebol itu, lumpur dari kali ikut meluber ke dalam musala serta pagar dan kaca musala ikut rusak.
"Alhamdulillah, tak ada kejadian-kejadian tak enak. Paling itu kaca musala pecah, pagar ambruk itu aja," ucapnya.
Di sekitar area tampak petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan dan penduduk membersihkan peralatan serta jalanan.
Selain itu, ada juga petugas SDA Jakarta Selatan nan membersihkan lumpur di Musala Sabili.
Sementara itu, berdasar laporan BPBD DKI Jakarta, hingga Senin sore, tetap ada dua RT di Jakarta nan terendam banjir.
Di Jakarta Barat, terdapat satu RT di Kelurahan Kembangan Utara dengan ketinggian air sekitar 30 cm.
Sementara di Jakarta Selatan, banjir tetap merendam satu RT di Kelurahan Jatipadang dengan ketinggian air 50 cm.
(yoa/ugo)
[Gambas:Video CNN]