ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com --
Warga Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung menyampaikan terima kasih atas pembangunan pintu penahan air di sekitar Jembatan Pasigaran Dayeuhkolot nan diinstruksikan oleh Bupati Dadang Supriatna.
Sebelumnya, mereka kerap mengalami banjir nan disebabkan sampah nan terbawa aliran air dari wilayah Kota Bandung dan sekitarnya, terutama saat hujan deras melanda RW 17, RW 09 Pasigaran, hingga RW 13 Kampung Sukabirus. Untuk itu, penduduk Desa Citeureup menyampaikan terima kasih kepada Bupati Dadang Supriatna dan Tri Rahmanto atas kepedulian terhadap keselamatan dan kenyamanan warga.
"Kami merasa punya pemimpin nan mau mendengar dan turun langsung. Terima kasih Pak Bupati, terima kasih Kang Tri. Semoga makin banyak wilayah nan terbantu seperti kami," kata seorang warga, Mimin.
"Dulu tiap hujan besar, sampah-sampah dari aliran atas masuk semua ke lingkungan warga. Plastik, kayu, apalagi limbah rumah tangga ikut terbawa. Tapi sekarang alhamdulillah sudah tertahan, sampah enggak masuk lagi ke pemukiman," ujar Nana, penduduk RW 17 Desa Citeureup.
Pembangunan pintu air itu dilakukan oleh Dinas PUTR berbareng tokoh masyarakat Lamajang Peuntas, Tri Rahmanto nan juga pembina remaja masjid (Prima) dan warga, didukung Bhabinkamtibmas Polsek Dayeuhkolot. Tri pun kerap melakukan kontrol harian serta bergotong royong di letak rawan banjir dan sumbatan sampah.
"Alhamdulillah, Pak Tri itu sigap merespons keluhan warga. Beliau langsung turun, bantu koordinasi dengan PRIMA , sampai info juga sigap sampai ke Pak Bupati," ujar salah satu tokoh RW, Nana.
Di wilayah RW 13 Kampung Sukabirus, Komarudin mengungkapkan perihal serupa. Sebelumnya, air dari selokan mudah meluap lantaran banyak sumbatan sampah dan saluran nan dangkal. Namun kini, kondisi tersebut sukses diatasi setelah dilakukan normalisasi saluran TPT nan bermuara ke Sungai Cigede.
"Dulu air suka ngumpul di sini lantaran jalannya mampet. Sekarang sudah dibersihkan, dinormalisasi, alirannya lancar lagi. Terima kasih kepada Pak Tri nan sudah bantu koordinasi dengan pihak terkait," ucap Komarudin.
Meski kondisi membaik, penduduk tetap berambisi agar masalah sampah kiriman menjadi perhatian serius semua pihak. Menurut warga, penanganan di hulu sangat menentukan keberhasilan penanggulangan banjir di hilir.
"Masalahnya bukan hanya air hujan, tapi limbah rumah tangga dari atas nan terbawa. Kalau di atas enggak dikontrol, kami nan di bawah terus jadi korban," ujar Komarudin.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]