ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto mengikuti rangkaian hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, Senin (7/7/2025). Prabowo dan para pemimpin negara personil BRICS bakal membahas rumor lingkungan, COP 30, dan kesehatan global.
Setibanya di Lobi VVIP MAM, Prabowo disambut hangat oleh jejeran delegasi tuan rumah Brasil. Sebelum memulai agenda pertemuan, Prabowo berbareng para pemimpin dan delegasi negara nan datang terlebih dulu melakukan sesi foto bersama.
Pada sesi foto tersebut, Prabowo berdiri berdampingan dengan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa dan Perdana Menteri (PM) Mesir, Mostafa Madbouly.
Usai sesi foto, Prabowo menuju ruang pertemuan untuk mengikuti sesi pertemuan berbareng negara personil dan mitra BRICS. Tema “Environment, COP 30, and Global Health” menjadi topik krusial nan mencerminkan urgensi kerja sama dunia di tengah krisis suasana dan tantangan sistem kesehatan dunia.
Dalam sesi tersebut, Prabowo menyampaikan pandangannya dan posisi Indonesia mengenai sejumlah rumor global. Mulai dari, rumor lingkungan hidup hingga penguatan sistem kesehatan dunia nan inklusif dan berkelanjutan.
Kehadiran Prabowo dalam sesi ini menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi dunia terhadap tantangan dunia saat ini.
Forum BRICS
Forum BRICS diharapkan tidak hanya menjadi wadah kerja sama ekonomi, namun juga platform strategis untuk membangun solidaritas negara dalam menciptakan bumi nan lebih hijau, sehat, dan berkeadilan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 nan digelar di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu, 6 Juli 2025. Prabowo menilai keikutsertaan Indonesia dalam golongan ekonomi BRICS sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
"Presiden Prabowo optimistis dengan keikutsertaan Indonesia dalam BRICS bakal memperkuat posisi Indonesia di kancah global, serta menekankan pentingnya kerja sama antarnegara melalui forum seperti BRICS untuk mendukung stabilitas dan kemakmuran dunia,” kata Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (7/7/2025).
Menurut dia, keikutsertaan Indonesia dalam forum BRICS merupakan hasil dari inisiasi langsung Prabowo di tahun pertamanya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Tak berjalan lama, Indonesia pun resmi menjadi personil ke-11 BRICS pada Januari 2025.
"Masuknya Indonesia dalam keanggotaan BRICS merupakan inisiasi langsung dari Presiden Prabowo di tahun pertamanya menjadi Presiden Republik Indonesia, dan disambut baik oleh seluruh personil BRICS. Indonesia pun diterima dengan sigap menjadi personil ke-11 BRICS," ujarnya.
Keanggotaan BRICS
Keanggotaan BRICS sekarang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Etiopia, Iran, dan Indonesia. Dengan keanggotaan ini, BRICS sekarang merepresentasikan 50 persen populasi bumi dan mencakup 35 persen dari Produk Domestik Bruto (GDP) global.
Lebih lanjut, Teddy juga mengatakan bahwa prinsip nan menjadi injakan Prabowo dalam membangun hubungan internasional kembali ditegaskan dalam forum ini, ialah pentingnya memperluas jejaring persahabatan dan kerja sama strategis antarbangsa. Hal ini untuk mendukung perdamaian dan kemakmuran global.
"Bergabungnya Indonesia dalam keanggotaan BRICS ini merupakan perwujudan prinsip nan selalu dipegang oleh Kepala Negara bahwa seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak," jelas Teddy.