Polisi Duga Ada Penganiayaan Saat Ojol Geruduk Rumah Warga Di Sleman

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Yogyakarta, pendapatsaya.com --

Polisi mengungkap dugaan aksi penganiayaan nan terjadi saat kejadian penggerudukan rumah penduduk oleh ratusan pengemudi ojek online (ojol) jasa antar makanan, ShopeeFood di Bantulan, Sidoarum, Godean, Sleman, DIY, Sabtu (5/7) awal hari.

"[Dugaan penganiayaan] sudah lapor dan kita sedang lidik pelakunya dan bakal melakukan penangkapan," kata Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo, Minggu (6/7).

Penggerudukan ini merupakan tindakan solidaritas ratusan driver ShopeeFood atas kejadian penganiayaan nan menimpa salah seorang rekan mereka berinisial AD dan pacarnya, AN.

Erning menegaskan, polisi telah menindaklanjuti laporan dugaan penganiayaan nan dibuat oleh AN dengan sosok T, seorang pengguna ShopeeFood sebagai terlapornya.

"Namun beberapa oknum ojol nan meminta proses norma pelaku penganiayaan justru malah ada oknum nan melakukan penganiayaan terhadap penduduk Kampung Bantulan, dan apalagi melakukan pelemparan-pelemparan serta pengerusakan mobil dinas kepolisian," ujar Erning.

Dalam kasus perusakan sejumlah akomodasi umum, termasuk mobil Polsek Godean saat tindakan penggerudukan berlangsung, polisi sudah menetapkan dua orang sebagai tersangka.

Polisi bakal mengonfirmasi ke pihak Shopee guna memastikan status keduanya sebagai driver alias bukan.

"Sudah ada nan ditangkap dan pelaku-pelaku lain bakal kita kejar. Diminta pelaku-pelaku tersebut untuk menyerahkan diri, kita bakal cari dan proses untuk mempertanggungjawabkan perbuatan melawan hukumnya," tegas Erning.

3 tersangka kasus penganiayaan

Erning menambahkan, polisi juga menetapkan tiga orang sebagai tersangka dugaan penganiayaan nan memicu tindakan penggerudukan rumah oleh ratusan pengemudi ojol, Sabtu awal hari lalu. Ketiganya sudah ditahan.

Erning menyebut satu dari tiga tersangka itu adalah pengguna ShopeeFood berinisial T. Dia diduga terlibat tindakan penganiayaan terhadap salah seorang driver berinisial AD dan pacarnya, AN nan saat itu mengantar pesanan untuk T, Kamis (3/7) malam.

Polisi belum membongkar identitas dua tersangka penganiayaan lainnya dalam kasus tersebut,

Dari serangkaian kasus ini, total ada tiga buah Laporan Polisi (LP) nan dibuat. Pertama, laporan kasus penganiayaan nan dibuat AN dengan terlapor T; kedua, laporan jenis A dalam kasus dugaan perusakan akomodasi umum dan mobil Polsek Godean; ketiga, laporan dugaan kasus penganiayaan saat penggerudukan ojol berlangsung.

Adapun seluruh peristiwa ini bermulai dari kejadian cekcok antara seorang pengguna dan driver ShopeeFood pada Kamis, 3 Juli 2025 malam lalu. Cekcok ini sendiri dipicu miskomunikasi antara pengguna berinisial T dan driver berinisial AD serta pacarnya, AN nan kebetulan saat itu menemani bekerja.

"Di situ kejadiannya lantaran driver ShopeeFood-nya dapat orderan dari nan terlapor ini berkepentingan tapi terlambat. Terlambat dalam mengantar lantaran argumen dari ShopeeFood-nya driver-nya ada double orderan," kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan, Sabtu kemarin.

Cekcok ini mengakibatkan AN mengalami luka cakar. Dia juga merasa rambutnya dijambak oleh seseorang pada saat kejadian. Atas kejadian itu, dia melaporkan T ke Polresta Sleman, Jumat (5/7). Tapi polisi belum melakukan pemeriksaan lebih lanjut sampai di titik itu.

Saat polisi belum memproses lebih jauh laporan itu lantaran AN tetap berada di Kota Solo, Jawa Tengah, muncul tindakan solidaritas dari ratusan driver ShopeeFood nan menggeruduk kediaman T pada Sabtu awal hari.

Kala itu T sedang tidak berada di rumah. Mengetahui rumahnya didatangi ratusan driver ShopeeFood, dia pun mengamankan diri di Polsek Godean sebelum dibawa ke Polresta Sleman.

Kabar itu didengar para driver ShopeeFood nan lantas bergeser ke Polresta Sleman sekitar pukul 02.00 WIB. T pun akhirnya meminta maaf, dan polisi mengarahkan agar para ojol berjaket oranye itu agar kembali ke rumah masing-masing.

Agha berujar, ketika polisi tetap melakukan pemeriksaan terhadap T untuk mengusut laporan penganiayaan AN, rombongan driver itu nyatanya malah kembali ke kediaman terlapor. Anggota dikerahkan untuk mengantisipasi tindak anarkis.

"Namun nan terjadi lantaran ketidakpuasan dari driver ShopeeFood tersebut. Akhirnya mereka melampiaskan dengan merusak dan merusak akomodasi umum termasuk di situ mobil polisi," urai Agha.

Agha bilang, massa tak merusak pertokoan di lokasi. Tapi mereka sempat memukul CCTV meski tidak sampai rusak. Dalam video beredar, sejumlah driver berjaket oranye ini juga terlihat melempar batu.

(kum/dmi)

Selengkapnya