ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com --
Institut Teknologi Bandung (ITB) dan SMA Unggulan CT Arsa menjalin kerja sama dalam corak program kemitraan. Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara menyebut pihaknya punya banyak program kemitraan nan bisa dikerjakan berbareng SMA Unggulan CT Arsa.
Tatacipta mengatakan hanya dua lulusan SMA Unggulan CT Arsa nan diterima pada tahun ini. Dia menilai, jumlah tersebut tetap sangat kurang, mengingat kualitas lulusan sekolah bimbingan Chairul Tanjung dan istrinya, Anita Ratnasari Tanjung itu.
"ITB perlu lebih banyak, tidak hanya dua. Dan ditindaklanjuti dengan MoU ini," ujar Tatacipta.
Dia pun membeberkan sederet program kemitraan ITB nan bisa dikerjakan berbareng SMA Unggulan CT Arsa.
"Misalnya pengembangan kualifikasi pembimbing STEM (science, technology, engineering, and mathematics), juga program pra-universitas untuk mempersiapkan siswa-siswa agar siap diterima di perguruan tinggi, dan banyak lagi," jelasnya.
Tata mengatakan lulusan CT Arsa Foundation nantinya tetap kudu mengikuti proses seleksi jika mau kuliah di ITB. Namun dengan program-program kemitraan tersebut, kesempatan mereka untuk diterima di perguruan tinggi bakal semakin besar.
"Kita sudah banyak kerja sama dengan SMA nan lain. Dan diterima di perguruan tinggi nan lain, ada di UI, UGM juga. Tapi tentu saja kita harapannya nan bagus-bagus masuk ITB," ucap Tatacipta.
Bukan hanya ITB, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) juga menjalin kerja sama dengan SMA Unggulan CT Arsa Foundation.
ITB Dan ITS meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan CT Arsa Foundation di momen pelepasan Angkatan V SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo, Sabtu (28/6).
Rektor ITS, Bambang Pramujati mengatakan pihaknya menginginkan lebih banyak lulusan SMA Unggulan CT Arsa nan meneruskan pendidikan di ITS.
"Tahun ini ada tiga. Insya allah kelak bakal semakin banyak kesempatan nan kita berikan kepada siswa-siswa CT Arsa," kata Bambang.
Ia menilai Sekolah Unggulan CT Arsa sukses melahirkan lulusan dengan kualitas nan sangat baik. Alumni SMA CT Arsa berkesempatan diterima di ITS tanpa melalui seleksi.
"Nantinya kita bakal memandang potensi itu, misalnya golden ticket salah satu perihal nan sangat mungkin untuk kita berikan kepada mereka lantaran mereka adalah lulusan-lulusan nan luar biasa. Itu salah satunya, kesempatan kuliah tanpa tes," kata dia.
Selain golden ticket, alumni SMA Unggulan CT Arsa juga bisa mendapatkan beasiswa. Hanya saja danasiwa tersebut bakal diberikan dengan memandang kapabilitas dari ITS.
"(Beasiswa) Ini bakal kita pikirkan. Tadi ada nan bertanya kepada saya pengin masuk ke asrama. Saya sudah berkontak dengan teman-teman di sana apakah tetap ada tempat di sana sehingga mereka bisa tinggal di asrama," terang dia.
MoU itu diteken oleh Ketua Yayasan CT Arsa Foundation Anita Ratnasari Tanjung, Rektor ITB dan Rektor ITS.
Anita berharap, MoU tersebut dapat berfaedah bagi anak-anak di bawah naungan SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo.
"Mudah-mudahan dapat memberikan kemanfaatan dapat memberikan kemajuan bagi anak-anak di CT Arsa Foundation nan tentunya mereka memang anak-anak nan pandai dan tentunya kita sudah memberikan pendidikan nan berbobot dan akhirnya mereka dapat juga menempuh pendidikan berikutnya di sekolah, university, nan berkualitas," kata Anita.
(wiw)