ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Investasi pada instrumen emas maupun perak sangat menguntungkan. Namun, keduanya juga mempunyai perbedaan khas.
Dalam beberapa tahun terakhir bisa dibilang menjadi tahun nan gemilang bagi penanammodal emas. Harga-nya beberapa kali menembus rekor sepanjang masa.
Emas menjadi salah satu aset hedging alias lindung nilai untuk disimpan jangka panjang sebagai safe haven.
Jika Anda membeli emas 10 tahun nan lalu, dan tidak menjualnya hingga saat ini, untung nan didapatkan cukup fantastis.
Sebagai info saja, nilai emas Antam pada satu dasawarsa lampau tetap berada di nilai Rp547.000 per gram. Jika dibandingkan dengan nilai saat ini nyaris 4 kali lipat.
Pada perdagangan hari ini Senin (7/7/2025) hingga pukul 06.34 WIB, nilai emas bumi di pasar spot di posisi US$3.327,696 per troy ons.
Sementara nilai emas Logam Mulia produksi PT Antam Tbk naik tipis pada akhir pekan lalu, Sabtu (5/7/2025) di sebesar Rp1.908.000 per gram.
Sementara itu, logam lainnya seperti perak juga menyimpan kesempatan untung nan menarik. Sebagai informasi, perak selain untuk perhiasan, saat ini juga mempunyai peran nan sangat dan semakin sentral krusial untuk industri elektronik. Hal ini bakal menjadi daya sorong peningkatan permintaan dunia dalam beberapa tahun ke depan.
Merujuk info Refinitiv, nilai perak referensi bumi (XAG) menutup akhir pekan lampau (4/7/2025) di posisi US$ 36,91 per troy ons. Dalam sepekan melonjak 2,58%. Pergerakan nilai perak di atas terpantau lebih atraktif dibandingkan nilai emas pekan lampau nan naik 1,94% secara mingguan ke posisi US$ 3.336,34 per troy ons.
Sejumlah negara pun diuntungkan dengan posisinya sebagai penghasil perak di tengah prospek penguatan nilai dan permintaan nan naik.
Meksiko tetap menjadi negara penghasil perak terbesar di dunia, dengan total produksi mencapai 202,2 juta ons, alias nyaris seperempat dari pasokan global. Dominasi ini didukung oleh sejarah panjang pertambangan perak di negara tersebut, kekayaan persediaan alam, serta aktivitas industri tambangnya nan tinggi.
Saat ini, proyek-proyek seperti proyek Panuco milik Vizsla Silver Corp nan terletak di barat laut Meksiko menunjukkan besarnya potensi negara tersebut. Hanya dari proyek Panuco saja, diperkirakan terdapat persediaan perak sebesar 201,4 juta ons.
Di posisi kedua, China mencatatkan produksi sebesar 109,3 juta ons, disusul oleh Peru nan tidak jauh tertinggal dengan 107,1 juta ons di posisi ketiga.
Setelah Peru, area Amerika Selatan juga menyumbang produsen perak utama lainnya, ialah Chili dengan 52,0 juta ons dan Bolivia dengan 42,6 juta ons, nan melengkapi daftar lima besar produsen perak global.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Sebelum Investasi Emas, Perhatikan Empat Informasi Penting Ini