Identifikasi Objek Diduga Kmp Tunu, Tim Sar Terkendala Cuaca

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com

Minggu, 06 Jul 2025 22:00 WIB

Surabaya, pendapatsaya.com --

Tim SAR Gabungan mengaku mengalami hambatan cuaca saat melakukan identifikasi objek diduga buntang kapal KMP Tunu Pratama Jaya di dasar laut Selat Bali, Minggu (6/7).

Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono mengatakan, saat ini tim tetap berupaya mengonfirmasi keberadaan barang nan diduga sebagai buntang kapal KMP Tunu. Tim KRI Pulau Fanildo dan tim survei memperluas area pencarian ke arah timur dan selatan dari titik dugaan awal.

"KRI Pulau Fanildo kemudian dibantu oleh tim survei dari Pushidrosal (Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL) saat ini sedang berada di letak dan memperluas areanya ke arah timur dan ke arah selatan dari titik jumpa nan diduga adalah wreck tersebut," kata Endra.

Observasi dliakukan untuk mengonfirmasi ulang visual bawah laut terutama jika kelak dilaksanakan operasi penyelaman. Gambaran bawah air kudu terlihat secara utuh baik situasi maupun kondisinya.

Namun, kondisi cuaca menjadi hambatan utama dalam proses ini. Hal itu membikin proses identifikasi menjadi lebih lama dari perkiraan awal.

"Kendala nan kami hadapi memang tadi malam mulai dari pukul 00.00 WIB arus, kemudian gelombang nan tinggi dan sebagainya di sana, sehingga nan tadinya harusnya hanya 3 jam bisa menjadi 6 jam dan sebagainya. Itu pun kudu kami ulang mengenai dengan kondisi cuaca dan sampai sekarang tetap berlangsung," ucapnya.

Untuk memperkuat proses pencarian bawah laut, TNI AL mengerahkan KRI Spica nan mempunyai spesifikasi penemuan bawah laut serta KRI Marlin untuk memperluas jangkauan pencarian permukaan.

"Untuk lebih meyakinkan kembali TNI AL mengirim satu KRI lagi nan berspesifikasi underwater detection ialah KRI Spica dari Pushidrosal nan malam ini bakal berangkat langsung ke lokasi," terang Endra.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno berambisi penambahan kekuatan KRI Spica dan KRI Marlin dapat mempercepat proses pencarian dan pemindahan korban.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran KRI Spica bisa memperkuat dan memberikan petunjuk-petunjuk nan optimal bagi SMC (SAR Mission Coordinator) dalam mengambil langkah-langkah pengamanan dan evakuasi," pungkasnya.

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali Rabu (2/7) malam.

Petugas jaga Syahbandar memandang kapal tenggelam sekitar Pukul 23.35 WIB. Posisi terakhir kapal terlihat di perairan Selat Bali pada koordinat _8° 9'32.35"S 114°25'6.38_.

Hingga hari keempat pencarian, Minggu (6/7) malam, dari total 65 penumpang dan awak kapal KMP Tunu Pratama Jaya, sebanyak 38 orang di antaranya sudah ditemukan.

Dari 38 korban nan ditemukan, 8 orang di antaranya dalam kondisi meninggal dunia, kemudian 30 orang selamat. Sedangkan 27 orang lainnya tetap dalam pencarian.

(frd/dmi)

Selengkapnya