Gara-gara Dolar Emiten Ini Tutup Anak Usaha Di Belanda

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Emiten produk makanan dan minuman ringan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) buka bunyi soal rencana penutupan salah satu entitas anak Perusahaan, ialah Mayora Nederland B.V. nan berdomisili di Belanda.

Corporate Secretary MYOR Yuni Gunawan mengatakan, rencana likuidasi anak upaya MYOR ini didasarkan lantaran keberadaan Mayora Nederland B.V tidak lagi relevan dengan kebutuhan operasional saat ini.

Pasalnya Mayora Nederland B.V pada awalnya didirikan dengan tujuan utama untuk menerbitkan dunia bonds dalam mata duit asing. Namun, seiring waktu, Perseroan menilai bahwa perubahan nilai tukar, khususnya dolar AS terhadap Rupiah, memberikan tantangan dalam pengelolaan akibat keuangan.

"Sebagai langkah strategis, Perseroan memutuskan untuk tidak lagi melakukan penarikan pinjaman dalam mata duit asing dan konsentrasi sepenuhnya pada pinjaman dalam mata duit Rupiah. Keputusan ini sejalan dengan kebijakan Perseroan untuk mengurangi akibat nilai tukar dan mendukung stabilitas finansial perusahaan," ungkap Yuni dalam keterangan resminya, dikutip Jumat, (24/1/2025).

Sebelumnya, perseroan dalam keterbukaan info telah menjelaskan bahwa Mayora Nederland B. V. didirikan dalam rangka Penerbitan Global Medium Term Note Programme pada tahun 1996. Dalam program tersebut, PT Mayora Indah Tbk bertindak sebagai Penjamin

Adapun kepemilikan saham Mayora Nederland B. oleh perusahaan pemilik merek jual beli Kopiko, Astor hingga Beng-Beng tersebut adalah sebesar 100%.

Dalam proses likuidasi ini, entitas anak ini mempunyai tanggungjawab kurang lebih Rp35 miliar. Namun, nilai tersebut dikonsolidasikan pada Perusahaan induk, sehingga bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK dan tidak mempunyai tumbukan kepentingan.

Perseroan pun menyampaikan, likuidasi ini tidak berakibat pada kelangsungan upaya maupun posisi finansial PT Mayora Indah Tbk. Selain itu, Likuidasi ini pun diharap dapat memberikan penghematan atas biaya nan ditimbulkan atas keberadaannya.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Perbankan Hadapi "Ancaman" Risiko Nilai Tukar di 2025

Next Article Video: Masih Penuh Tekanan, IHSG "Terancam" Merosot ke Level 7.000-an

Selengkapnya