ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) mengumumkan pengambilalihan saham kebanyakan oleh konglomerasi asal Korea Selatan, Hanwha, Jumat (31/1/2025).
Mengutip laporan nan dipublikasikan di media massa, Hanwha melalui Hanwha Life Insurance bakal mengakuisisi 40% saham NOBU atau sebanyak 2,9 miliar unit.
Di Indonesia, Hanwha sudah mempunyai portofolio upaya asuransi jiwa melalui PT Hanwha Life Insurance Indonesia. Lalu pada kuartal II-2023, Hanwha mencaplok PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) untuk ekspansi ke upaya asuransi umum.
Per 31 Desember 2024, Hanwha Life Insurance Indonesia menggenggam 59% saham LPGI, nan sebelumnya dikuasai oleh PT Star Pasific Tbk milik grup Lippo.
Sebagaimana diketahui, Nobu Bank merupakan perusahaan nan bergerak di bagian jasa finansial milik Grup Lippo. Keluarga Riady, pemilik Lippo, mengendalikan NOBU melalui PT Putera Mulia Indonesia (23,97%), PT Star Pacific Tbk (13,45%), PT Prima Cakrawala Sentosa (10,66%), PT Matahari Department Store Tbk (9,73%). Setelah aksi korporasi berlangsung, kepemilikan keluarga Riady di NOBU akan terkikis menjadi 29,88%.
Adapun alasan Hanwha Life mengakusisi NOBU karena optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, didukung oleh peningkatan konsumsi domestik serta penyelesaian beragam proyek-proyek prasarana sebagai landasan aktivitas investasi.
Sebagaimana diketahui, industri perbankan merupakan salah satu pilar utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan beragam aktivitas upaya nasional.
Dijelaskan dalam pengumuman kepada publik bahwa Hanwha Life Insurance berencana untuk mempunyai saham NOBU untuk tujuan investasi jangka panjang guna mengintegrasikan keahlian digital Hanwha Life Insurance di bagian finansial ke dalam operasi Nobu Bank
Setelah dicaplok Hanwha, aktivitas upaya utama Nobu Bank tidak bakal berubah. Namun Hanwha akan mendorong digitalisasi di NOBU utamanya untuk meningkatkan keahlian bank dalam melayani pengguna dalam skala nan lebih luas.
Rencana Merger dengan Bank MNC
Dalam pengumuman publik tersebut, tidak disebutkan rencana merger dengan PT Bank MNC International Tbk. (BABP) milik Hary Tanoesoedibjo. Padahal rencana perkawinan dua bank konglomerat ini sudah terdengar santer sejak 2023.
Aksi terakhir nan melibatkan keduanya adalah tukar guling saham NOBU dan BABP. Berdasarkan info KSEI per 8 Mei 2024, sebanyak entitas upaya Grup MNC, PT MNC Land Tbk. (KPIG) tercatat melepas sebanyak 4,44 miliar saham BABP alias sebesar 6,82%. Saham nan dilepas itu beranjak ke entitas upaya Grup Lippo, PT Prima Cakrawala Sentosa, menjadi kepemilikan saham BABP perdananya.
Sementara itu, Prima Cakrawala Sentosa melepas 747,84 juta NOBU alias sebesar 10%. Saham nan dilepas itu beranjak ke KPIG.
Belum lama ini, Kepala Eksekutif Pengawas PerbankanOJK DianEdiana Rae memberikan komentar terbaru mengenai rencana mergerNOBU danBABP.
"Rencana merger antar bank merupakan hasil kesepakatan dan berada dalam kewenangan para pemegang saham masing-masing bank," kata Dian.
Namun demikian, kata dia, OJK senantiasa mendorong penyelenggaraan tindakan korporasi andaikan langkah tersebut dapat mendukung konsolidasi industri perbankan secara keseluruhan. Itu agar proses ini diharapkan melahirkan perbankan nan lebih kuat, efisien, dan kompetitif, serta bisa memberikan akibat positif nan signifikan terhadap perekonomian nasional.
Dian kemudian mengatakan bahwa pihaknya belum menerima permohonan konsolidasi oleh dua bank milik dua grup konglomerasii tersebut.
Terpisah, Direktur UtamaBankNobuSuhaiminDjohan mengatakan bahwa transaksi silang saham antara Nobu Bank danMNC Bank sejalan dengan proses konsolidasi.
"Itu kan sudah dilakukan. [Itu] sejalan," pungkasnya.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: