ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan literasi digital masyarakat guna memaksimalkan upaya memberantas praktik judi online nan sedang digalakkan oleh pemerintah.
"Kami memperbanyak upaya meningkatkan literasi digital, lantaran pemberantasan gambling daring tidak cukup dengan pendekatan teknologi saja," kata Meutya setelah berjamu ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ibnu Sina, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (4/1/2024) seperti dilansir Antara.
Menurut dia dengan memperkuat literasi digital, masyarakat bakal lebih bisa memahami akibat negatif dan kerugian nan ditimbulkan akibat memainkan gambling daring, salah satunya terjerat kasus hukum.
Aktivitas pertaruhan daring merupakan perbuatan nan melanggar Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Kalau secara patokan sudah tegas dan keras melarang lantaran itu salah, apalagi ada hukuman hukumnya. Selama ini, alhamdulillah banyak masyarakat nan membantu kami secara berdikari dan rela melakukan aktivitas di beragam komunitasnya dalam rangka memerangi gambling daring," ujarnya.
Kolaborasi
Kementerian Komunikasi dan Digital juga siap mengintensifkan langkah kerjasama berbareng seluruh pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten kota maupun provinsi hingga organisasi untuk memaksimalkan peningkatan literasi digital masyarakat.
"Kami juga bekerja sama dengan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) nan jumlahnya ada 8.000 relawan dan sudah tercatat, Kemudian ada lembaga swadaya masyarakat (LSM)," kata dia.
Internet Ramah Anak
Selain gambling daring, Kementerian Komunikasi dan Digital bakal memanfaatkan langkah kerjasama itu untuk membangun suasana internet nan ramah bagi anak.
"Bagaimana membikin internet ramah anak, itu pasti kami perlu bekerja sama dengan pihak non govermental organization (NGO) nan bergerak di bagian anak, lantaran tidak mungkin kami dari pemerintah bergerak sendirian," tutur Menkomdigi Meutya.