ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap dalam fase konsolidasi. Sesi I hari ini, Selasa (8/7/2025), indeks tidak bergerak dari harga penutupan kemarin, ialah 6.900,6.
IHSG tercatat bergerak pada rentang nilai 6.885,28–6.908,55. Sebanyak 281 saham turun, 276 naik, dan 220 tidak bergerak. Nilai transaksi hingga siang ini tetap landai, ialah Rp 4,83 triliun nan melibatkan 9,01 miliar saham dalam 615.942 kali transaksi.
Mengutip refinitiv, ada 5 sektor nan berada di area hijau, ialah properti (1,29%), daya (1,07%), utilitas (0,92%), bahan baku (0,89%), dan teknologi (0,04%). Sisanya, finansial, konsumer primer, konsumer non-primer, kesehatan, dan industri berada di area merah.
Saham bank jumbo menjadi pemberat IHSG siang ini. BBCA menjadi kontributor utama dengan sumbangsih -6,81 indeks poin. Kemudian BBRI dan BMRI, masing-masing -3,06 indeks poin dan -1,76 indeks poin. Selain itu GOTO dan TLKM menyumbang 2,16 indeks poin dan 2,28 indeks poin.
Sementara itu, sejumlah saham konglomerat menjadi penopang utama IHSG, seperti DSSA yang menyumbang 5,28 indeks poin dan BRMS 2,5 indeks poin. Deretan saham Prajogo Pangestu juga tercatat sebagai saham nan menjaga IHSG, seperti TPIA (2,25 indeks poin), CUAN (2,16 indeks poin), dan BREN (1,9 indeks poin).
Adapun Anggota Dewan Komisioner OJK pengawas pasar modal Inarno Djajadi mengatakan IHSG tetap dalam koreksi, seiring dengan arus modal asing tetap deras ke luar dari pasar saham domestik.
Lesunya keahlian IHSG kuartal satu terjadi seiring derasnya tindakan jual saham di pasar domestik. Inarno mengungkapkan tindakan jual asing (non residence net sell) mencapai Rp 8,38 pada bulan Juni dan sejak awal tahun alias sepanjang semester pertama 2025 asing tetap mencatatkan net sell Rp 53,57 triliun.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Kompak Jauhi Saham-Saham Ini Saat IHSG Bangkit