ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak bumi condong stabil pada perdagangan Rabu pagi (9/7/2025), setelah reli dua hari berturut-turut. Pasar sekarang menanti rilis resmi info persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan arah kebijakan tarif Presiden Donald Trump nan terus memicu ketegangan global.
Per pukul 09.40 WIB, nilai minyak mentah Brent tercatat US$69,97 per barel, turun tipis dari penutupan sebelumnya di US$70,15 per barel. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di US$68,11 per barel, melemah dari posisi Selasa di US$68,33 per barel.
Stabilnya nilai terjadi setelah laporan awal dari American Petroleum Institute (API) menyebut bahwa stok minyak mentah AS naik signifikan sebesar 7,1 juta barel pekan lalu. Jika dikonfirmasi oleh info resmi Energy Information Administration (EIA) malam ini, nomor tersebut bakal menjadi lonjakan mingguan terbesar sejak Januari 2025.
Kenaikan stok ini menandakan pelemahan permintaan domestik, di tengah gejolak dunia akibat tekanan kebijakan tarif jual beli AS. Presiden Trump sebelumnya menegaskan tidak bakal memberikan perpanjangan atas kebijakan tarif unik untuk beberapa negara dan bakal segera menetapkan tarif tambahan, termasuk untuk komoditas logam seperti tembaga.
Di tengah ketidakpastian tersebut, nilai Brent sempat menyentuh level tertinggi harian di US$70,05 pada Rabu pagi, sebelum kembali melemah. Sementara itu, WTI juga sempat menanjak ke US$68,33 kemarin, mencatat kenaikan dua hari berturut-turut seiring ekspektasi pasar terhadap perlambatan suplai global.
CNBC Indonesia
(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Mentah Naik, Terdampak Kebijakan Tarif Baru Trump