Daftar Kecelakaan Laut Di Selat Bali Dalam 10 Tahun Terakhir

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, pendapatsaya.com --

Selat Bali dikenal sebagai jalur penghubung antara Pulau Jawa bagian timur dan Pulau Bali bagian barat. Namun, area perairan ini juga menyimpan potensi ancaman nan serius, terutama bagi aktivitas pelayaran.

Arus laut nan deras dan tak terduga, ditambah kondisi cuaca ekstrem seperti angin kencang serta gelombang tinggi, menjadikan Selat Bali sebagai salah satu titik rawan kecelakaan laut di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kapal penumpang maupun peralatan mengalami kecelakaan tragis di selat ini. Dari kapal kandas hingga tenggelam, berikut daftar kejadian besar nan pernah terjadi di Selat Bali:

1. KMP Rafelia II (2016)

Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Rafelia II tenggelam saat sedang berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jumat (4/3). Kapal diketahui tenggelam akibat kelebihan muatan serta kendaraan nan tidak diikat dengan baik, menyebabkan kapal kehilangan keseimbangan.

"Ada dugaan kelebihan muatan. Selain itu kendaraan tak diikat di badan kapal," ujar AKBP Bastoni.

Investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap kapal mengalami modifikasi pada bagian pintu rampa, dari 5 meter menjadi 13 meter. Akibatnya, pintu rampa hadapan selalu terbuka dan air laut masuk hingga mencapai 50 ton, mempercepat proses tenggelamnya kapal.

Tragisnya, dari 81 orang penumpang, enam orang dinyatakan tewas, terdiri dari dua awak kapal dan empat penumpang. Tak satupun kendaraan maupun peralatan bawaan nan sukses diselamatkan.

2. KMP Yunicee (2021)

KMP Yunicee tenggelam di perairan Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 19.12 WITA, Selasa (29/6) sekitar pukul 19.12 WITA. Kapal nan mengangkut total 76 orang (terdiri dari 60 penumpang dan 16 kru kapal) tenggelam saat sedang antre untuk bersandar.

"Kapal itu bergerak dari Ketapang menuju ke Gilimanuk. Kemudian info tenggelam kami dapatkan sekitar pukul 19.20," kata Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa saat dihubungi, Selasa (29/6).

Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi Benyamin Ginting kapal sempat dihantam ombak kuat dan terseret arus saat bakal bersandar, menyebabkan kapal miring ke kiri lampau tenggelam sepenuhnya.

"Kapal saat itu bakal sandar. Sedang antre sandar di Pelabuhan ASDP Gilimanuk. Kapal ini sempat terseret ke selatan, kemungkinan lantaran ini," ujarnya.

Sebanyak 38 penumpang sukses selamat, 7 orang meninggal dunia, dan sisanya termasuk kru dievakuasi. Dalam penanganan kasus ini, Mabes Polri menetapkan tiga tersangka: IS (nakhoda), NW (kepala bagian kapal), dan RMS (syahbandar).

3. KMP Agung Samudra IX (2025)

KMP Agung Samudra IX kandas di dekat Dermaga Pelabuhan Gilimanuk, Senin (23/6) sekitar pukul 16.10 WITA.

Koordinator Pos SAR Jembrana Dewa Hendri Gunawan menyatakan bahwa laporan pertama diterima dari personil Pos TNI AL Gilimanuk pada pukul 19.45 WITA. Upaya awal penarikan kapal kandas sehingga pemindahan dilakukan segera.

Delapan personel SAR dikerahkan, dan proses pemindahan dilakukan bertahap, sebanyak 13 orang penumpang pertama dievakuasi pukul 21.29 WITA, lampau 24 orang lainnya oleh speed boat Polair, serta 12 orang lagi tak lama setelahnya.

"Jumlah penumpang 49 orang dan Anak Buah Kapal (ABK) 24 orang," ungkapnya.

Kapal akhirnya sukses ditarik oleh KMP Agung Samudra 18 dan bersandar kembali di Pelabuhan Gilimanuk pada Selasa, (24/6) pukul 00.17 WITA.

4. KMP Gerbang Samudra 2 (2025)

Insiden lain menimpa KMP Gerbang Samudra 2 kandas di perairan Gilimanuk dengan posisi sekitar 0,26 Nautical Mile (NM) dari dermaga, Minggu (22/6) sekitar pukul 05.00 WITA.

"Pada siang hari ini sukses mengevakuasi jumlah penumpang 269 orang dalam keadaan selamat. Sementara 24 orang Anak Buah Kapal (ABK) tetap standby di kapal tersebut menunggu air laut pasang," kata Dewa Hendri G selaku Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana.

Sebelumnya, upaya penarikan oleh KMP Gerbang Samudra 5 juga gagal. Tim SAR kemudian dikerahkan berbareng perangkat bantu seperti Rigid Inflatable Boat (RIB) dan KP Tanjung Rening XI 2006 milik Polair.

"Akhirnya sekitar pukul 11.35 WITA, seluruh penumpang sukses dievakuasi dengan keadaan selamat dan selanjutnya dibawa ke Dermaga Teluk Gilimanuk Water Bee," jelasnya.

Diduga, kapal terseret arus kuat nan menjadi karakter unik perairan Selat Bali.

5. KMP Tunu Pratama Jaya (2025)

Kecelakaan laut terbaru di Selat Bali menimpa KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam sekitar 25 menit setelah melepas jangkar pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB, diduga akibat kebocoran di ruang mesin.

Petugas jaga syahbandar nan memandang kejadian tersebut segera melapor ke Basarnas dan pihak terkait. Menurut info manifest, kapal mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan, termasuk 14 truk tronton.

"Telah ditemukan korban selamat sebanyak 31 orang, korban meninggal bumi empat orang, sehingga nan tetap dalam pencarian 30 orang," ujar Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, dalam konvensi pers, Kamis (3/7).

Ia menambahkan, proses pendataan dan identifikasi korban tetap terus berlangsung.

"Saat ini identitas para korban tetap dalam proses pendataan dan verifikasi oleh tim di lapangan nan bekerja sama dengan pihak DVI Polri, Syahbandar dan lembaga terkait," lanjutnya.

(kay/dal)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya