8 Ramalan Robert Kiyosaki Sejak 2015, Ada Yang Terbukti Nyata?

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, pendapatsaya.com - Penulis kitab Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali meramalkan kejatuhan pasar finansial dalam waktu dekat. Tak jarang, prediksinya tepat sasaran.

Meski demikian, ada pula beberapa ramalannya nan tak terwujud. Hal ini terjadi seiring perubahan di pasar modal dan finansial nan volatil.

Lantas, gimana sepak terjang prediksi Robert Kiyosaki secara historis? Berikut penjelasannya dikutip dari Economic Times:

Februari 2025: "Kejatuhan Pasar Saham Terbesar"

Kiyosaki memperkirakan bahwa Februari 2025 bakal menjadi momen "kejatuhan pasar saham terbesar dalam sejarah." Ia meyakini krisis ini bakal memicu penjualan besar-besaran mobil, rumah, saham, dan obligasi.

Sebagai langkah antisipasi, dia menyarankan investasi di Bitcoin, emas, dan perak, nan menurutnya bakal melonjak nilainya saat pasar tradisional runtuh. Ia apalagi mengatakan, "Bahkan satu Satoshi bakal membikin Anda kaya, sementara jutaan orang kehilangan segalanya."

April 2024: "AS Bangkrut, Beli Emas, Perak, Bitcoin"

Pada April 2024, Kiyosaki menyatakan bahwa ekonomi AS bakal ambruk akibat utang nan meningkat sebesar US$1 triliun setiap 90 hari. Ia memperingatkan bahwa kebangkrutan ini bakal menghancurkan nilai dolar AS dalam jangka panjang.

Untuk melindungi diri dari krisis ini, dia kembali mendorong investasi di emas, perak, dan Bitcoin. Menurutnya, hanya aset-aset tersebut nan dapat menjaga nilai kekayaan seseorang di tengah ketidakstabilan ekonomi global.

Februari 2023: Depresi dan Lonjakan Harga Emas, Perak, Bitcoin

Kiyosaki memperingatkan bakal terjadinya depresi ekonomi akibat kebijakan Federal Reserve nan terus mencetak duit secara berlebihan. Ia menyebut dolar AS sebagai "uang palsu" nan bakal kehilangan nilainya.

Ia juga memprediksi nilai emas naik ke US$5.000 per ons, perak ke US$500, dan Bitcoin mencapai US$500.000. Namun, hingga kini, realisasi prediksi tersebut tetap jauh dari kenyataan.

September 2022: "Everything Crash" Akan Terjadi

Pada September 2022, Kiyosaki meramalkan kejatuhan menyeluruh nan dia sebut sebagai *everything crash*. Menurutnya, saham, obligasi, real estate, apalagi emas dan Bitcoin bakal mengalami penurunan drastis.

Meskipun pasar tidak mengalami kehancuran seperti nan dia perkirakan, Kiyosaki tetap bersikeras bahwa gejolak ekonomi besar bakal datang. Ia menegaskan bahwa setelah kehancuran itu, aset seperti Bitcoin bakal melonjak nilainya.

September 2021: "Krisis Baru Saja Dimulai"

Pada September 2021, Kiyosaki menyatakan bahwa kejatuhan pasar saham telah dimulai dan baru memasuki tahap awal. Ia memperingatkan bahwa kondisi ini bakal semakin memburuk dalam beberapa tahun ke depan.

Meskipun prediksi tersebut tidak terbukti, dia tetap menyarankan pengikutnya untuk menyimpan duit tunai. Ia juga menegaskan bahwa emas, perak, dan Bitcoin bakal menjadi investasi nan lebih kondusif dibanding pasar saham.

April 2020: "Dana Pensiun Krisis Berikutnya"

Di tengah pandemi COVID-19, Kiyosaki memprediksi bahwa biaya pensiun bakal menjadi krisis finansial berikutnya setelah kejatuhan pasar saham. Ia mengatakan bahwa sistem pensiun tidak bakal bisa memperkuat dalam kondisi ekonomi nan tidak menentu.

Ia menyarankan masyarakat untuk pensiun lebih awal dan memanfaatkan kesempatan investasi di tengah krisis. Namun, kenyataannya, pasar saham dengan sigap pulih setelah kejatuhan awal akibat pandemi.

Juli 2017: Prediksi Kejatuhan Properti

Pada Juli 2017, Kiyosaki memperingatkan bahwa pasar properti, terutama di California Selatan, bakal segera runtuh. Ia menganggap nilai rumah nan tinggi sebagai tanda bahwa gelembung properti bakal pecah.

Namun, prediksi ini tidak menjadi kenyataan, lantaran pasar properti terus mengalami kenaikan nilai selama beberapa tahun setelahnya.

September 2015: "Pasar Saham Akan Jatuh di 2016"

Pada September 2015, Kiyosaki menyatakan bahwa pasar saham bakal jatuh pada 2016. Ia menyatakan telah memperkirakan kejatuhan ini sejak tahun 2002 dan memperingatkan pengikutnya untuk bersiap.

Namun, alih-alih mengalami krisis, pasar saham justru mengalami pertumbuhan nan kuat sepanjang 2016. Hal ini semakin memperkuat ketidaktepatan banyak prediksi Kiyosaki mengenai kejatuhan ekonomi.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga CPO Naik, Sahamnya Berpeluang Rebound

Next Article Robert Kiyosaki Ungkap Kesalahan Banyak Orang Siapkan Uang Pensiun

Selengkapnya