ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com --
Upaya pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam oleh di Selat Bali terus bersambung di hari kelima alias pada Senin (7/7).
Tim SAR campuran diketahui telah sukses mendeteksi objek di bawah laut nan diduga kuat sebagai buntang KMP Tunu Pratama Jaya di kedalaman 40-50 meter perairan Selat Bali, Sabtu (5/7) lalu.
Kendati demikian, proses pencarian dan pemindahan terhadap puluhan korban nan dinyatakan lenyap tetap terus dilakukan.
CNNIndonesia.com telah merangkum info terbaru mengenai proses pencarian ini, sebagai berikut:
30 Selamat, 8 Tewas, 27 Hilang
Hingga hari keempat alias Minggu (6/7) kemarin, tim SAR campuran telah sukses menemukan 38 korban. Dengan rincian, 8 orang meninggal, 30 selamat dan 27 orang lainnya tetap dalam pencarian.
Secara khusus, pada Minggu kemarin, ada dua korban nan ditemukan dalam kondisi meninggal bumi oleh tim SAR gabungan.
Korban pertama ditemukan oleh SRU Laut sekitar pukul 10.41 WIB sejauh 6 mil ke arah selatan dari last know position (LKP) alias titik terakhir hilangnya KMP Tunu Pratama Jaya. Korban ditemukan oleh KRI Fanildo saat melakukan observasi dan memandang objek manusia dengan posisi tengkurap.
Kemudian korban kedua ditemukan tim SRU Darat nan bekerja sama dengan nelayan setempat sekitar pukul 16.00 WIB di Perairan Tapak Guwo.
Kendala Cuaca
Tim SAR campuran menghadapi hambatan cuaca untuk mengidentifikasi objek diduga buntang kapal KMP Tunu Pratama Jaya di dasar laut Selat Bali.
Observasi dliakukan untuk mengonfirmasi ulang visual bawah laut terutama jika kelak dilaksanakan operasi penyelaman. Gambaran bawah air kudu terlihat secara utuh baik situasi maupun kondisinya.
"Kendala nan kami hadapi memang tadi malam mulai dari pukul 00.00 WIB arus, kemudian gelombang nan tinggi dan sebagainya di sana, sehingga nan tadinya harusnya hanya 3 jam bisa menjadi 6 jam dan sebagainya. Itu pun kudu kami ulang mengenai dengan kondisi cuaca dan sampai sekarang tetap berlangsung," tuturnKomandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono.
Data manifest diduga tidak valid
Data manifes KMP Tunu Pratama Jaya nan tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7) malam diduga tak valid. Banyak penumpang nan rupanya tak tercatat dalam arsip itu.
Hal itu dibuktikan dengan sejumlah pengakuan masyarakat nan menyebut personil keluarganya lenyap dan tenggelam saat menaiki KMP Tunu Pratama Jaya, namun namanya tak masuk dalam daftar manifes.
Erna, penduduk Banyuwangi, mengaku anaknya berjulukan Daniar (21) adalah salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya nan karam di Selat Bali. Menurut dia, Daniar menggunakan jasa travel saat naik ke kapal tersebut.
Erna baru mendapat berita bahwa putranya menjadi salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada Kamis (3/7) pagi. Ia pun langsung bergegas menuju ke Pelabuhan Ketapang. Namun setibanya di sana, dia tidak memandang nama Daniar di papan posko terpadu.
Meski tidak ada di dalam info manifes, wanita paruh baya itu berambisi tetap bisa menjumpai anaknya dalam keadaan selamat.
Tak hanya itu, Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia, Fauzi Bin Awam, diduga jadi salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Namun namanya juga tak masuk dalam info manifes penumpang kapal tersebut.
Istri Fauzi, Yatini, mencari keberadaan suaminya di Posko SAR di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.Yatini mengatakan, suaminya berangkat menggunakan jasa travel dari Kecamatan Genteng, Banyuwangi, menuju Bali.
Selain itu, nama Abu Khoir nan masuk info korban selamat, tetapi tidak ada dalam daftar manifes penumpang. Lalu ada juga nama Fitri April (33) nan masuk dalam daftar korban meninggal dunia, tetapi namanya tidak ada dalam daftar manifes penumpang. Ada juga sejumlah nama lainnya.
Sebelumnya kerancuan info manifes penumpang KMP Tunu Pratama Jaya ini juga jadi perhatian Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi.
"Baik, mengenai manifes, tadi seperti juga disampaikan oleh Basarnas dalam rapat evaluasi. kita bakal melakukan konfirmasi ulang. Apakah memang ada penumpang nan tidak tercatat. Kemudian juga apakah ada penumpang nan selamat tapi tidak melaporkan," kata Dudy saat konvensi pers di Pelabuhan Ketapang, Kamis (3/7) malam.
Gibran Temui Keluarga Korban
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menemui puluhan family korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Minggu (6/7).
Gibran langsung menemui family korban nan datang di letak dan menyerahkan santunan. Lalu, Gibran beranjak ke Posko Terpadu letak family korban nan tetap lenyap di lantai 2 ruang tunggu pelabuhan.
Di antaranya adalah Tanti (60), penduduk Siliragung, Banyuwangi, nan kehilangan keponakannya Gumelar Tidar Tanaka (26).
(dis/dal)
[Gambas:Video CNN]