Survei Bi: Bankir Seleksi Ketat Penyaluran Kredit Awal Tahun Ini

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Industri perbankan diperkirakan tetap bakal ketat dalam menyeleksi penyaluran angsuran di triwulan I-2025, sama seperti triwulan sebelumnya. Ini diungkapkan oleh Survei Perbankan Triwulan IV-2024 Bank Indonesia (BI), nan mendapati indeks lending standard (ILS) berbobot positif sebesar 0,2 di triwulan I-2025.

Untuk diketahui, semakin tinggi nomor ILS di atas 0, menunjukkan standar penyaluran angsuran lebih ketat. Sebaliknya, semakin rendah nomor ILS di bawah 0, menunjukkan seleksi angsuran lebih longgar.

Berdasarkan jenis kredit, standar penyaluran angsuran nan diperkirakan lebih ketat, terjadi pada jenis angsuran investasi. Sementara jenis angsuran lainnya terindikasi tidak lebih ketat dibanding triwulan IV-2024.

Meskipun begitu, beberapa jenis angsuran terpantau cukup ketat seleksinya. Seperti ILS dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) alias Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) di posisi 0,78, namun telah turun dari triwulan sebelumnya nan mencapai 1,50. Kredit UMKM juga sama, dengan ILS menyusut sedikit dari posisi 0,29 dari sebelumnya 0,31.

Adapun, berasas aspek kebijakan, penyaluran angsuran nan diperkirakan lebih ketat antara lain, plafon kredit, suku kembang kredit, dan premi angsuran berisiko.

Sementara itu, BI menemukan penyaluran angsuran baru triwulan IV-2024 terindikasi meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran angsuran baru pada triwulan IV-2024 sebesar 97,9%, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya 80,6%.

Lebih lanjut, BI memperkirakan nilai outstanding angsuran hingga akhir tahun 2025 bakal tumbuh sebesar 10,34% secara tahunan (yoy). Itu menyusut dari tahun 2024 nan mencapai 10,39% yoy.Jakarta, pendapatsaya.com - Industri perbankan diperkirakan tetap bakal ketat dalam menyeleksi penyaluran angsuran di triwulan I-2025, sama seperti triwulan sebelumnya. Ini diungkapkan oleh Survei Perbankan Triwulan IV-2024 Bank Indonesia (BI), nan mendapati indeks lending standard (ILS) berbobot positif sebesar 0,2 di triwulan I-2025.

Untuk diketahui, semakin tinggi nomor ILS di atas 0, menunjukkan standar penyaluran angsuran lebih ketat. Sebaliknya, semakin rendah nomor ILS di bawah 0, menunjukkan seleksi angsuran lebih longgar.

Berdasarkan jenis kredit, standar penyaluran angsuran nan diperkirakan lebih ketat, terjadi pada jenis angsuran investasi. Sementara jenis angsuran lainnya terindikasi tidak lebih ketat dibanding triwulan IV-2024.

Meskipun begitu, beberapa jenis angsuran terpantau cukup ketat seleksinya. Seperti ILS dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) alias Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) di posisi 0,78, namun telah turun dari triwulan sebelumnya nan mencapai 1,50. Kredit UMKM juga sama, dengan ILS menyusut sedikit dari posisi 0,29 dari sebelumnya 0,31.

Adapun, berasas aspek kebijakan, penyaluran angsuran nan diperkirakan lebih ketat antara lain, plafon kredit, suku kembang kredit, dan premi angsuran berisiko.

Sementara itu, BI menemukan penyaluran angsuran baru triwulan IV-2024 terindikasi meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran angsuran baru pada triwulan IV-2024 sebesar 97,9%, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya 80,6%.

Lebih lanjut, BI memperkirakan nilai outstanding angsuran hingga akhir tahun 2025 bakal tumbuh sebesar 10,34% secara tahunan (yoy). Itu menyusut dari tahun 2024 nan mencapai 10,39% yoy.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Genjot Kredit & Amankan Likuiditas, Bank BJB Punya Jurus Jitu

Next Article Video: Prabowo Gantikan Jokowi, Kemana Arah Penyaluran Kredit Bank?

Selengkapnya