ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com --
Basarnas memperpanjang masa operasi pencarian dan pengamanan (SAR) korban kejadian tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali selama tiga hari. Perpanjangan ini bakal menambah masa pencarian nan sudah memasuki hari ketujuh.
"Operasi SAR pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali telah mencapai hari ketujuh. Namun, operasi pun bakal diperpanjang," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Selasa (8/7).
Ribut mengatakan keputusan perpanjangan merupakan hasil koordinasi dengan SAR Mission Coordinator (SMC) dari Jakarta nan terus memantau jalannya operasi.
"Atas pertimbangan kemanusiaan kami tetap melakukan [operasi SAR] dan atas pengarahan SAR coordinator nan memonitor jalannya operasi di letak dari Jakarta, kami bakal memperpanjang operasi selanjutnya," ucapnya.
Ribut mengungkap tetap ada korban nan belum ditemukan sehingga pencarian terus dilakukan secara intensif. Ia meminta support dari masyarakat agar operasi bisa melangkah lancar dan membuahkan hasil.
"Mengingat tetap adanya korban nan perlu kita evakuasi. Kami minta support dan doanya," ujar Ribut.
Dengan diperpanjangnya operasi SAR, Basarnas juga terus menginstruksikan tim di lapangan melakukan pertimbangan dan penyesuaian strategi agar pencarian semakin efektif dan efisien.
"SMC tetap memerintahkan kepada jejeran OSC (On Scene Coordinator) dan SRU (Search and Rescue Unit) untuk melakukan asesmen. Penggelaran jumlah tim besar campuran nan ada agar aktivitas bisa melangkah lebih efektif dan efisien," jelasnya.
Kata Ribut konsentrasi utama saat ini proses pemindahan berasas info pemetaan bawah air nan dilakukan tim SRU laut dan tim hidrografi.
"Fokus kita mengevakuasi dan menindaklanjuti gambaran pemetaan bawah air nan dilakukan oleh tim SRU laut dan tim hidrografi serta mengambil langkah-langkah menyiapkan SRU underwater untuk menyiapkan dive plan dan rencana-rencana selanjutnya," ujar Ribut.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh aktivitas pencarian dan penyelaman tetap mengedepankan keselamatan personel sebagai prioritas utama.
"Selama tiga hari pertama. Mudah-mudahan dari perpanjangan tiga hari kita bisa mendapatkan kemajuan nan signifikan," pungkas Ribut.
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Rabu (2/7) malam.
Petugas jaga Syahbandar memandang kapal tenggelam sekitar Pukul 23.35 WIB. Posisi terakhir kapal terlihat di perairan Selat Bali pada koordinat _8° 9'32.35"S 114°25'6.38_.
Hingga Selasa (8/7), dari total 65 penumpang dan awak kapal KMP Tunu Pratama Jaya dalam manifes, sebanyak 40 orang di antaranya sudah ditemukan.
Dari 40 korban nan ditemukan, 10 orang di antaranya dalam kondisi meninggal dunia, kemudian 30 orang selamat. Sedangkan 25 orang lainnya tetap dalam pencarian.
Namun jumlah korban diperkirakan lebih dari 65 orang, pasalnya info manifes penumpang KMP Tunu Pratama Jaya diduga tak valid. Banyak orang menaiki kapal tersebut tapi mereka tak tercatat dalam daftar manifes, perihal itu terungkap melalui laporan para family korban.
(frd/fea)
[Gambas:Video CNN]