Seharian Di Zona Hijau Ihsg Tiba-tiba Berakhir Melemah, Kenapa?

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhujung di area merah pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (3/7/2025). Indeks tercatat turun tipis 0,05% ke level 6.878,05. Koreksi ini terjadi tepat pada pra penutupan, setelah sepanjang hari IHSG bergerak di area hijau.

Sebanyak 324 saham naik, 239 turun, dan 230 tidak bergerak. Nilai transaksi hari ini tercatat sangat sunyi alias hanya mencapai Rp 8 triliun nan melibatkan 18,51 miliar saham dalam 1,03 juta kali transaksi.

Mayoritas sektor perdagangan berhujung di area hijau dengan kesehatan, properti dan konsumer primer mengalami penguatan terbesar. Sementara itu sektor teknologi dan utilitas menjadi nan tertekan paling dalam.

Emiten perbankan, tambang dan saham-saham bluechip tercatat menjadi pemberat utama keahlian IHSG.

Saham Telkom Indonesia (TLKM) yang turun 2,52% ke Rp 2.710 per saham menjadi pemberat utama keahlian IHSG dengan pelemahan 7,98 indeks poin. Lalu ada Bank Central Asia (BBCA) dan Barito Renewables Energy (BREN) nan berkontribusi atas koreksi 5,11 dan 2,85 indeks poin.

Adapun saham lain nan melengkapi lima besar pemberat IHSG hari ini adalah emiten petrokimia Prajogo Pangestu (TPIA) dan emiten bank BUMN (BMRI).

Hari ini, pasar Asia-Pasifik bergerak variatif pada awal perdagangan Kamis (3/7/2025). Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,15%, sementara Topix turun 0,21%. Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,77% dan Kosdaq nan berfokus pada saham berkapitalisasi mini menguat 0,5%.

Indeks referensi Australia, S&P/ASX 200, tercatat naik tipis sebesar 0,13%. Sementara itu, perjanjian berjangka Hang Seng Hong Kong diperdagangkan pada posisi 24.174, lebih rendah dari penutupan terakhir di 24.221,41.

Dari pasar global, indeks saham berjangka AS bergerak datar menjelang rilis laporan ketenagakerjaan Juni nan menjadi perhatian pelaku pasar. Futures S&P 500 dan Nasdaq 100 tercatat naik tipis, sementara Dow Jones Futures menguat 21 poin alias kurang dari 0,1%.

Ketiga indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan sebelumnya. S&P 500 mencetak rekor intraday tertinggi dan juga menutup perdagangan di level rekor baru.

Nasdaq Composite menguat 0,94% dan ditutup di posisi rekor 20.393,13. Namun, Dow Jones Industrial Average melemah tipis 10,52 poin alias 0,02% ke level 44.484,42.

Adapun pasar finansial Indonesia hari ini bakal bergerak mengikuti kombinasi sentimen fiskal, energi, dan tindakan korporasi nan sudan mewarnai perdagangan kemarin.

Pemerintah mulai menyiapkan fondasi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di tengah tekanan fiskal nan membengkak di tahun berjalan. Di sisi lain, pasar juga menanti gebrakan IPO jumbo nan bisa menyuntik likuiditas ke dalam IHSG. Namun, arah tetap tak pasti, karena bayang-bayang dunia tetap menyelimuti ilmu jiwa pelaku pasar.

Kesepakatan jual beli AS dan Vietnam diharapkan juga menjadi berita baik bagi bumi dan Indonesia sehingga menjadi katalis positif bagi pasar. Sinyal restu DPR RI atas penggunaan biaya Saldo Anggaran Lebih (SAL) untuk APBN juga menjadi berita baik lantaran pemerintah bisa mempunyai alas penutup defisit jika defisit dan utang membengkak.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article IHSG Tergelincir, Turun 0,32% ke 7.175 Sebelum Libur Panjang

Selengkapnya