ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com- Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Melansir data Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (7/7/2025) ditutup turun ke posisi Rp16.225/US$ alias ambruk 0,28%.
Penutupan hari ini menunjukkan pelemahan rupiah terhadap dolar AS setelah pekan lampau secara akumulasi di tutup menguat 0,12% di posisi Rp16.180/US$.
Pelemahan nilai rupiah hari ini sejalan dengan indeks dolar AS (DXY) nan mengalami penguatan sebesar 0,27% ke level 97,22 per pukul 15:00 WIB.
Pelemahan rupiah hari ini seiring dengan melemahnya banyak mata duit di Asia, menjelang pemisah akhir negosiasi tarif Presiden AS, Donald Trump, nan dijadwalkan bakal berkahir pada Rabu, 9 Juli 2025.
Selain itu perhatian pasar juga tertuju pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) nan dijadwalkan berjalan pada Kamis (10/7/2025). Apakah bank sentra AS bakal mempertahankan tingkat suku kembang alias mulai memberikan sinyal penurunan.
Menurut pandangan dari Office of Chief Economist Bank Mandiri, sentimen pasar finansial dunia tetap dibayangi oleh ketidakpastian mengenai arah kebijakan tarif AS dan tensi geopolitik memberikan tekanan terhadap aset-aset berisiko, termasuk pasar finansial domestik.
Kekhawatiran atas akibat lanjutan dari kebijakan perdagangan unilateral dan potensi perlambatan ekonomi dunia membikin pelaku pasar condong bersikap wait and see, terutama dalam menyikapi pergerakan mata duit dan imbal hasil obligasi.
Chief Economist Bank Mandiri memproyeksikan dalam jangka pendek, Rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp16.175/US$-Rp16.245/US$.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Efek Kebijakan Trump, Segini Harga Dolar AS Money Changer