ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Perusahaan daya asal Arab Saudi menyuntikan biaya sebesar Rp 10 miliar alias sekitar Rp 162 triliun kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), untuk pengembangan beberapa proyek daya bersih.
Ini merupakan salah satu hasil dari kunjungan Presiden Prabowo Subianto pada 1- 3 Juli nan lalu, menemui Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS).
"Serta kerja sama investasi senilai US$ 10 miliar antara Danantara dan ACWA, untuk pengembangan proyek-proyek besar di bagian daya bersih," tulis CEO Danantara Rosan Roeslani, melalui akun sosial media Instagramnya, dikutip dikutip Minggu (13/7/2025).
Tidak hanya suntikan dana, kedua kepala negara juga melakukan kesepakatan pembentukan Supreme Council alias majelis tertinggi untuk kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi. Selain itu Arab Saudi juga sepakat untuk konsesi pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekkah.
Dari keterangan sebelumnya, Presiden Prabowo dan Perdana Menteri (PM) Mohammed bin Salman menandatangani sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman antara pelaku upaya kedua negara dengan nilai mencapai US$ 27 miliar alias setara Rp437,8 triliun, di antaranya di bagian daya bersih dan ekonomi digital.
Investasi itu diharapkan bakal membuka lapangan kerja baru di Indonesia dan mendorong pertumbuhan sektor prioritas, mulai dari energi, hilirisasi industri, hingga teknologi ramah lingkungan.
Adapun Arab Saudi tercatat sebagai salah satu mitra jual beli utama Indonesia di area dengan nilai perdagangan bilateral selama lima tahun terakhir mencapai sekitar US$ 31,5 miliar alias Rp 502,7 triliun.
Kedua pemimpin sepakat pentingnya memperluas volume perdagangan, memperbanyak kunjungan pejabat tinggi, dan menggelar aktivitas upaya berbareng melalui Dewan Bisnis Saudi-Indonesia.
Selain bagian perdagangan dan investasi, Prabowo dan Pangeran MBS membahas kerja sama strategis di sektor energi, termasuk pengembangan rantai pasok, transisi daya bersih, teknologi hidrogen, serta konservasi daya melalui training dan riset bersama.
Keduanya juga menekankan pentingnya kerja sama kesehatan, terutama mengenai jasa kesehatan jemaah Haji dan Umrah, serta penguatan industri farmasi, vaksin, dan teknologi kesehatan.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Luncurkan Danantara 24 Februari 2025, Kelola Aset Rp14.700 T