ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta PDI Perjuangan (PDIP) Kota Tangerang Selatan berbareng Satgas Cakrabuana dan PAC melakukan apel siaga patroli demi menjaga dan mengantisipasi perihal nan tak diinginkan jelang kongres partai.
Selain itu, PDIP Kota Tangsel juga melakukan cap jempol darah sebagai corak kesetiaan terhadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ini kesadaran bergerak kami banteng-banteng Tangsel melakukan cap jempol darah kesetiaan terhadap Ibu Megawati Soekarnoputri dan siap melawan siapapun nan bakal cawe cawe mengawut awut PDI Perjuangan," kata Ketua DPC PDIP Tangsel, Wanto Sugito dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).
Dia pun menjelaskan, apel siaga digelar dalam rangka tindaklanjut pengarahan DPP PDIP sekaligus pelepasan para satgas cakrabuana untuk setiap hari melakukan keliling se Tangerang Selatan memantau situasi dari spanduk-spanduk nan provokatif.
Wanto mensinyalir, ada kekuatan tak terlihat nan mencoba menggoyahkan fondasi perjuangan, nan mau mengoyak rumah besar, serta tembok perjuangan PDIP.
"Kita tidak bakal gentar. PDI Perjuangan bukan sekadar partai; ini adalah aktivitas rakyat nan berakar pada sejarah, nan tegak di atas semangat perjuangan bangsa," jelas dia.
Bung Karno, kata Wanto, menegaskan agar barisan kaum marhaen mesti kokoh dan kuat bukan hanya ideologinya saja tetapi juga organisasinya.
Setia pada Partai dan Megawati, Kader PDIP Depok Bubuhkan Cap Jempol Darah
Sejumlah kader hingga simpatisan PDI Perjuangan (PDIP) menggelar tindakan unjuk rasa di depan instansi DPC PDI Perjuangan, area GDC, Kota Depok, Senin (30/12/2024). Aksi tersebut sebagai corak pembelaan terhadap PDIP yang saat ini sedang diganggu pihak lain.
Sekretaris DPC PDIP Kota Depok, Ikravany Hilman, mengatakan tindakan unjuk rasa merupakan inisiatif para kader berangkaian dengan pembelaan terhadap partai dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal ini dilakukan memandang sejumlah pihak berupaya mengganggu dan mengobok-obok PDIP.
"Kami melakukan penandatanganan dan cap jempol darah, sekitar seratusan kader dan simpatisan dari PDI Perjuangan ikut tindakan ini," ujar Ikravany kepada wartawan.
Ikravany mengungkapkan, tindakan nan dilakukan kader dan simpatisan merupakan corak pernyataan sikap terhadap kondisi politik, khususnya nan dialami dengan PDIP. Pihaknya mensinyalir adanya upaya melakukan intervensi eksistensi PDI Perjuangan.
"Adanya upaya melakukan intimidasi dan melakukan penindasan alias mengobok-obok terhadap eksistensi PDI Perjuangan," ungkap Ikravany.
Gejolak politik saat ini terhadap PDIP entah berhujung dengan pengambilalihan, pengkerdilan, maupun pemecah belahan, Ikravany mengaku tidak tahu. Namun nan pasti, ditegaskan Ikravany, kader PDIP tidak bakal gentar untuk menghadapinya.
"Apa pun nan direncanakan pihak di luar sana, kami mau nyatakan bahwa kami siap menghadapi itu," tegas Ikravany.
Tegak Lurus pada Megawati
Ikravany menjelaskan, seluruh kader PDI Perjuangan Kota Depok bakal tetap setia pada partai dan Ketua Umum Megawati. DPC PDI Perjuangan bakal tegak lurus bersama Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.
"Upaya untuk menindas kami, mengganggu kami, mengobok-obok kami, itu hanya bakal berhujung dengan bertambah kuatnya PDI Perjuangan," tegas Ikravany.
Ikravany menuturkan, PDIP lahir dari rahim adanya upaya penindasan. Mengingat perihal tersebut, PDIP Kota Depok bakal mengikuti pengarahan dan selalu berbareng dalam setiap tindakan dan keputusan partai.
"Kami lahir dari situ kami ditempa, dibentuk dari nan namanya obok-obok penindasan, intimidasi, kekerasan dan sebagainya," tutur Ikravany.
Ikravany menambahkan, persoalan nan dialami saat ini terhadap PDIP bukanlah sesuatu nan baru. Pihaknya bakal siap melawan segala penindasan terhadap PDI Perjuangan.
"Jadi kami harapkan pihak-pihak, baik Mulyono cs alias siapa pun, belajarlah dari sejarah. PDI Perjuangan itu lahir dari upaya penyingkiran, upaya pengebirian demokrasi, upaya untuk menindas, itu semua justru membikin kami tumbuh melawan penindasan," pungkas Ikravany.