ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Mega Syariah menggenjot biaya murah atau current account savings account (CASA) di tengah tren pelemahan intensitas menabung masyarakat.
Corporate Communication Division Head Bank mega Syariah Hanie Dewita mengungkapkan per Mei 2025, total tabungan Bank Mega Syariah mencapai lebih dari Rp1,52 triliun.
Sementara itu, total biaya murah mencapai Rp 3,64 triliun, tumbuh lebih dari 25% secara tahunan (yoy). Dengan total tersebut, porsi CASA meningkat dari 28,9% pada Mei 2024 menjadi 33,1%.
Peningkatan biaya murah juga diiringi dengan peningkatan DPK Bank Mega Syariah. Per Mei 2025, total biaya DPK non bank nan dihimpun Bank mega Syariah tercatat sebesar Rp 11,31 triliun alias tumbuh 9,38% secara tahunan.
"Pertumbuhan DPK tidak lepas dari kontribusi pengguna setia kami nan per Mei 2025 totalnya mencapai lebih dari 472 ribu nasabah. Jumlah ini naik 8% dari Mei 2024," ungkap Hanie, dikutip Senin (7/7/2025).
Adapun total tabungan haji Bank Mega Syariah meningkat lebih dari 13% pada Mei 2025. Peningkatan biaya ini sejalan dengan jumlah rekening pengguna haji nan naik 5% yoy menjadi lebih dari 15.000 rekening.
Sementara itu, Digital Business & Product Management Division Head, Benadicto Alvonzo Ferary mengatakan berasas survei Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada Mei 2025 tercaat di level 79, turun 4,4 poin dari bulan sebelumnya.
Penurunan indeks tersebut menggambarkan kemungkinan preferensi masyarakat dalam mengalokasikan biaya condong lebih konsumtif terutama di kondisi ekonomi nan semakin menantang. Situasi sekarang ini menjadi momentum bagi perbankan untuk lebih responsif terhadap perubahan perilaku nasabah.
"Berkurangnya minat masyarakat untuk menabung menjadi tantangan bagi perbankan, khususnya dalam memperoleh biaya murah. Apalagi, di tengah tren suku kembang rendah seperti sekarang ini tentunya berakibat pada turunnya daya tarik instrumen simpanan," jelas Ben.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Mega Syariah Cetak Laba Rp253,19 M Sepanjang 2024