ARTICLE AD BOX
Surabaya, pendapatsaya.com --
Dua dari tiga jenazah nan ditemukan di Selat Bali dua hari terakhir sudah teridentifikasi identitasnya sebagai penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Sedangkan satu sisanya tetap dalam proses identifikasi.
Jenazah pertama, adalah nan ditemukan saat KRI Fanildo melakukan observasi objek diduga KMP Tunu di bawah laut. Jasad itu muncul dalam posisi tertelungkup dan mengambang. Korban kemudian dievakuasi oleh KRI Tongkol.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim sekaligus Kasubdit Dokpol Polda Jatim AKBP Adam Bimantoro sudah mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut berjulukan I Kadek Oka (51) penduduk Pranjangan, Kabupaten Klungkung, Bali
"Bisa kita simpulkan untuk korban nan pertama itu terkonfirmasi atas nama I Kadek Oka, umur 51 tahun tempat tinggal tanggal lahir Pranjangan 18 September 1973, alamat Desa Pranjangan, Kecamatan Pranjangan, Klungkung, Provinsi Bali," kata Adam, Senin (7/7).
Proses identifikasi ini, dilakukan Tim DVI dengan menganalisa info primer mulai sidik jari, corak gigi, dan pencocokan info antemortem.
"Dari antemortem itu jenis laki-laki. Wajah bulat, rambut botak, berkumis dan berjenggot. Dari medis, sekunder medis teridentifikasi. Selanjutnya ada ditemukan juga karakter dari kepala botak. Ya, rambut lurus, hitam beruban, daun telinga melengkung ke depan. ada jenggot kumis beruban," ucapnya.
"Dari properti terkonfirmasi juga dengan celana pendek nan banyak kantong berwarna abu-abu hijau, krem alias hijau army itu properti sekunder. Kita gabungkan dari hasil pemeriksaan dan dari antemortem dari family terkonfirmasi," katanya.
Jenazah kedua nan sukses dievakuasi adalah jasad nan ditemukan Tim SRU Darat nan bekerja sama dengan nelayan setempat. Korban ditemukan nelayan dalam posisi telungkup di sekitar perairan Tapak Guwo.
Adam menjelaskan jenazah sukses diidentifikasi berasas info primer berupa sidik jari dan gigi. Korban diketahui Daniar Nadief Inzaki (21) penduduk Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.
"Jenazah dapat diidentifikasi berasas info primer berupa sidik jari dan gigi, serta info sekunder berupa medis dan properti," ujar Adam.
Daniar merupakan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya nan namanya tidak tercantum dalam info manifes. Hal itu terkonfirmasi lantaran ibu korban, Erna (47) sudah melapor dan mencari keberadaan anaknya sejak Kamis (3/7).
Sementara itu, satu jenazah lainnya nan ditemukan Senin (7/7) pagi tadi belum dapat terkofirmasi identitasnya.
"Pagi tadi juga informasinya ada ditemukan lagi korban terapung di laut dan sudah diaksi oleh SRU darat," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno mengatakan, di Banyuwangi.
Namun dia mengatakan, pihaknya belum bisa menyampaikan info perincian mengenai ciri-ciri jenazah nan ditemukan mengapung di Selat Bali pagi tadi.
Proses identifikasi dan konfirmasi jenazah tersebut saat ini sedang ditangani oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri nan dilakukan di RSUD Blambangan Banyuwangi.
Dari hasil analisa selama lima hari operasi pencarian, penemuan jenazah rata-rata ditemukan mengarah ke selatan dari titik letak kejadian kecelakaan kapal. Data tersebut, kata dia, menjadi bahan pertimbangan dalam menjalankan operasi hari ini
"Selanjutnya kami melakukan pertimbangan dengan posisi terakhir korban terapung nan rata-rata berada di selatan dari letak kejadian kapal kecelakaan," tandasnya.
Dengan demikian, info korban KMP Tunu Prqtama Jaya sampai Senin (7/7) malam yakni, korban selamat 30 orang, korban meninggal 8 orang, dan 27 orang tetap dalam pencarian.
(fra/frd/fra)
[Gambas:Video CNN]