Mau Bangun Smelter, Antam (antm) Beli Lahan Di Jiipe Gresik

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) resmi menandatangani perjanjian jual beli lahan dengan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Hal ini merupakan strategi hilirisasi pengolahan logam mulia.

Melalui keterbukaan info BEI, penandatangan nan diteken pada 27 Desember 2024 ini sekaligus menjadi langkah Antam untuk memanfaatkan prasarana terintegrasi milik JIIPE, nan telah ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas).

Direktur Pengembangan Usaha ANTAM, I Dewa Wirantaya menyebut pemilihan JIIPE sebagai letak pengembangan dilakukan dengan pertimbangan letak nan strategis, kedekatan dengan bahan baku, serta agunan keamanan nan tinggi.

"Status JIIPE sebagai Objek Vital Nasional memberikan tingkat keamanan luar biasa untuk mendukung proses operasional kami, mulai dari pengolahan bahan baku hingga distribusi. Ini menjadi salah satu pertimbangan utama kami dalam memilih letak ini," ujar Dewa tertulis, dikutip Selasa, (14/1/2025).

Kehadiran smelter PT Freeport Indonesia di JIIPE pun dinilai memberi untung tambahan bagi Antam. Dengan akses langsung ke bahan baku emas murni berkadar 99,99%, Antam dapat menghemat devisa negara melalui pengurangan impor dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Selain aspek keamanan, JIIPE menawarkan prasarana kelas bumi nan menunjang efisiensi operasional Antam. Hal ini diharap dapat mendukung hilirisasi, memperkuat ekonomi nasional, dan memacu pertumbuhan industri nan berkelanjutan.

Sebelumnya diberitakan, PT Freeport Indonesia (PTFI) resmi melakukan penandatanganan perjanjian jual beli logam emas dengan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk sebanyak 30 ton emas. Adapun, perjanjian jual beli dengan Antam ini berjalan selama 5 tahun senilai US$ 12,5 miliar alias Rp 200 triliun.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas mengatakan bahwa akomodasi Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik merupakan bukti bahwa PTFI serius melakukan peningkatan nilai tambah dalam negeri. Menurut Tony sekalipun obrolan berbareng Antam melangkah cukup panjang, namun dia memastikan bahwa semuanya melangkah lancar.

"Kira kira 30 ton nan bakal di off take jika Antam butuh lebih kami juga siap dan kontraknya tahap ini 5 tahun jika dihitung dengan jumlah nilai US$ 12,5 miliar sekitar Rp 200 triliun dan ini tentu saja sangat membanggakan, emas nan diproduksi dikonsumsi oleh Antam dan memberikan nilai tambah di Indonesia," kata dia dalam aktivitas penandatanganan jual beli emas batangan di Jakarta, dikutip Jumat (08/11/2024).

Tony memerinci bahwa akomodasi PMR diperkirakan bisa menghasilkan hingga 50-60 ton emas per tahun. Selain emas, akomodasi ini juga bakal memproduksi logam berbobot lainnya, termasuk lebih dari 200 ton perak per tahun, 30 kg platinum, dan 375 kg palladium per tahun, serta mineral tambahan seperti selenium dan bismut.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Naik Tipis, Sektor Ini Berpotensi Cuan

Next Article Laba Meroket Karena Harga Emas Terbang, Begini Performa Saham ANTM

Selengkapnya