ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan angsuran tahun ini alias 2025 naik 11%-13% secara tahunan (yoy). Hal ini seiring dengan pertumbuhan angsuran tahun lailu nan diperkirakan berada pada kisaran 10%-12% yoy.
Gubernur BI Perry Warjiyo mencatat pertumbuhan angsuran industri perbankan per Desember 2024 tetap tumbuh dua digit alias 10,93% yoy. Berdasarkan golongan penggunaan, angsuran modal kerja tumbuh 8,35% yoy, investasi 13,62% yoy dan konsumsi 10,61% yoy. Lalu pembiayaan syariah tumbuh 9,8% yoy dan angsuran UMKM naik 3,37% yoy.
"Ke depan pertumbuhan angsuran diperkirakan meningkat dalam sejalan dengan prospek eko nan baik dan support makro-prudential," kata Perry dalam konvensi pers Rapat Dewan Gubernur November 2024, Rabu (15/1/2025).
Hal ini seiring dengan berlanjutnya realokasi perangkat likuid ke angsuran dan akibat positif dari kebijakan insentif likuiditas makroprudential (KLM).
BI, kata Perry, bakal terus mendorong pertumbuhan angsuran termasuk dengan memperkuat strategi KLM mulai Januari 2025 nan bakal diarahkan untuk mendorong angsuran pembiayaan perbankan nan dapat mendukung pertumbuhan dan pembuatan lapangan kerja.
Perry mengungkapkan pada 1 Januari 2025, insentif KLM telah disalurkan pada sektor nan mendukung, ialah pertanian, perdagangan, manufaktur, transportasi, pergudangan, pariwisata, real estate, perumahan rakyat, UMKM dan industri hijau.
BI juga melaporkan rasio kecukupan modal alias CAR perbankan pada November 2024 tercatat tinggi sebesar 26,89%. Pada periode nan sama rasio angsuran bermaslaah alias nonperforming loan (NPL) gross 2,19% dan rasio NPL net 0,75%.
Sementara itu, BI memandang peningkatan ketidakpastian pada pasar finansial global. Hal ini kudu diwaspadai oleh banyak pihak ke depannya.
"Hasil uji ketahanan stress test BI menunjukkan, ketahanan perbankan nan tetap kuat untuk hadapi akibat dan ditopang keahlian bayar dan profitabilitas korporasi nan terjaga. BI terus sinergi dengan KSSK dalam mitigasi beragam akibat nan berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan," terang Perry.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Simak! Sektor Prospektif 2025 Untuk Para Investor
Next Article BI: Kredit Bank per Agustus 2024 Tumbuh 11,40% YoY