2024, Rugi Kimia Farma (kaef) Turun Jadi Rp 1,05 Triliun

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Emiten pelat merah, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mencatat, penurunan rugi bersih sebesar Rp1,05 triliun pada tahun 2024. Manajemen mengklaim, transformasi upaya nan dilakukan Kimia Farma sejak tahun lampau berakibat positif terhadap pertumbuhan penjualan, penurunan COGS (beban pokok penjualan) dan penurunan beban usaha.

"Di tengah beragam tantangan industri farmasi pada tahun 2024, Kimia Farma sukses melakukan perbaikan keahlian finansial secara signifikan," tulis manajemen dalam keterangan resmi, Selasa (8/7).

Dengan pertumbuhan penjualan nan konsentrasi pada profitabilitas dan optimasi keahlian biaya, serta efektifnya restrukturisasi hutang pada beberapa bank, membikin Kimia Farma sukses menekan kerugian.

Manajemen memastikan, Kimia Farma terus melakukan transformasi upaya secara menyeluruh. Perseroan menjalankan tiga strategi utama untuk menghadapi dinamika industri farmasi nasional nan kompetitif, sekaligus untuk mewujudkan pertumbuhan keahlian nan berkelanjutan.

Pertama, penguatan esensial upaya melalui simplifikasi portofolio produk dengan mendorong produk unggulan nan berbobot tinggi dan mempunyai margin kompetitif. Kedua, optimasi saluran penjualan untuk memperluas jangkauan dan memperkuat penetrasi pasar, sehingga bisa meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan nan berkelanjutan. Ketiga, memperkuat digitalisasi di sektor toko obat dan penemuan produk melalui pengembangan produk baru nan sesuai dengan kebutuhan pasar dan tren kesehatan masyarakat.

Di sisi lain, perseroan juga menjalankan optimasi finansial melalui cost efficiency dan cost control ialah ⁠⁠optimalisasi HPP dan pengendalian biaya operasional.

Efisiensi nan dilakukan Kimia Farma berbareng dengan seluruh entitas anak perusahaan sukses menurunkan beban pokok penjualan (COGS) dan beban usaha. COGS tahun 2024 turun 1,02% menjadi Rp6,99 triliun, dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp7,06 triliun.

Hal ini berakibat positif terhadap peningkatan untung bruto perseroan sebesar 4,96% YoY (Year-on-Year). Sementara itu, beban upaya pada tahun 2024 juga turun 15,68% menjadi Rp3,79 triliun dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp4,49 triliun.

Net income Kimia Farma pada tahun 2024 mengalami pertumbuhan signifikan ialah 46,56% secara tahunan (YoY) dari rugi Rp2,26 triliun pada tahun 2023 menjadi rugi Rp1,20 triliun pada tahun 2024.

"Transformasi menyeluruh juga dilakukan terhadap seluruh segmen upaya Kimia Farma ialah manufaktur, trading dan distribusi, ritel, dan segmen lainnya," tulisnya.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak Usaha Pailit, Ini Kerugian Indofarma Kehilangan IGM

Selengkapnya