Kemensos: Anak-anak Jalanan Juga Jadi Prioritas Sekolah Rakyat

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos), Idit Supriadi Priatna, mengatakan anak jalanan menjadi sasaran utama untuk mengikuti program Sekolah Rakyat yang bakal digulirkan pemerintah.

Anak-anak nan bakal mengikuti program ini berangkat dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) nan telah diintegrasikan dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Mereka nan berasal dari desil 1 dan desil 2 alias golongan paling miskin dalam DTSEN menjadi prioritas utama, terutama anak-anak nan tidak lagi tercatat di Dapodik namalain putus sekolah.

"Dalam desil 1 itu di dalamnya ada kemiskinan ekstrem, itu nan paling diutamakan. Bahkan anak-anak nan tidak daftar di Dapodik itu juga menjadi prioritas nan di jalanan-jalanan sendiri itu, nan tidak sekolah," ujar Idit di Bandung, Jawa Barat, dilansir Antara, Minggu (6/7/2025).

Agar program ini tepat sasaran, menurut Idit, Kemensos akan membikin tim berbareng dengan Dinas Sosial setempat untuk turun langsung ke lapangan. Tim berbareng ini bakal mendatangi tiap-tiap rumah calon siswa Sekolah Rakyat.

"Di tim kami ada ujung tombaknya, ialah para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) nan turun door to door ke masing-masing rumah, berangkat dari info nan ada tadi (DTSEN)," ujar Idit.

Program Sekolah Rakyat nan sekitar 100 unit bakal mulai beraksi 14 Juli 2025, merupakan sekolah berasrama nan menyediakan pendidikan 100 persen cuma-cuma untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.

Seluruh biaya pendidikan, akomodasi, dan kebutuhan dasar siswa ditanggung oleh negara. Program ini menjadi bagian dari kebijakan afirmatif pemerintah untuk memuliakan keluarga miskin dan memperluas akses pendidikan berbobot bagi anak-anak dari golongan ekonomi terendah.

Pelaksanaan Sekolah Rakyat dikoordinasikan Kementerian Sosial, sedangkan rekrutmen pembimbing dilakukan Badan Kepegawaian Negara (BKN) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Agama (Kemenag).

Presiden Prabowo Subianto menargetkan 200 Sekolah Rakyat bisa dibangun pada tahun ini. Dalam merealisasikannya, Kementerian PU menyiapkan anggaran sekitar Rp10 triliun untuk pembangunan bentuk Sekolah Rakyat. Namun, penyerapannya bakal dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan kapabilitas penyelenggaraan di lapangan.

Baca juga 64 Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Juli 2025, Efektif dan Tepat Sasaran?

Sebanyak 40 sekolah rakyat tingkat dasar, menengah, dan atas untuk penduduk tidak bisa siap dibuka di sejumlah kota pada awal tahun aliran baru mendatang. Mensos, Saifullah Yusuf dan Seskab, Teddy Indra Wijaya kemarin meninjau salah satu letak sekola...

Selengkapnya