ARTICLE AD BOX
Jakarta pendapatsaya.com - Kisah Nabi Nuh sukses bisa menginspirasi laki-laki asal Missouri, Amerika Serikat (AS), David Steward. Bahkan, nasibnya berubah drastis setelah Ia membaca dan mempelajari kisah Nabi Nuh. Pemikiran pantang menyerah membawanya pada kesuksesan hingg mempunyai kekayaan ratusan triliun.
Nilai-nilai hidup nan dianut Nabi Nuh nan menjadi inspirasi bagi David Steward untuk memegang prinsip hidup pantang menyerah.
Kisah paling terkenal dari Nabi Nuh adalah tragedi banjir besar. Ribuan tahun silam, Nabi Nuh mendapat perintah dari Tuhan untuk membikin bahtera lantaran bakal ada banjir besar nan menghancurkan bumi.
Nabi Nuh lantas membikin bahtera super besar nan bisa menampung manusia, hewan, dan tumbuhan. Selama proses pembuatan, Nabi Nuh mendapat ujaran kebencian dari masyarakat.
Nuh dianggap asing lantaran membikin perahu besar di saat kondisi tak ada bencana. Meski dapat cemooh, Nabi Nuh tetap bekerja. Saat perahu itu selesai, banjir besar pun datang. Bahtera tersebut menyelamatkan Nabi Nuh, keluarga, umat, hewan, dan tumbuhan.
Kisah inilah nan menginspirasi David untuk mengubah hidupnya dari nan dulu biasa-biasa saja dan hidup penuh tekanan, menjadi pengusaha dengan kekayaan bertumpuk.
"Saat Anda punya ambisi besar, orang condong bakal meledek kamu. Mereka jadi paling sering bersuara dan sok menilai kamu. Bahwa Anda tidak semestinya mengejar mimpi dan ambisi kamu," kata Steward kepada Forbes pada 2004, dikutip Sabtu (12/7).
Sikap seperti Nabi Nuh dilakukannya bukan tanpa sebab. Hidup David Steward sudah diwarnai diskriminasi dan ledekan sejak mini lantaran dia orang berkulit hitam dan miskin.
Saat sekolah dia dipisahkan oleh peraturan segregasi. Hanya lantaran dia tidak putih, sehingga kudu hidup secara terpisah.
Lalu saat sudah dewasa dan mau memulai upaya pada 1990-an, dia banyak mendapat cemooh. Hanya saja, gara-gara sudah mempelajari kisah Nabi Nuh laki-laki kelahiran 2 Juli 1951 itu tak gentar.
Dia pantang menyerah. Ia pun nekad melanjutkan buahpikiran upaya agar tak lagi jadi pegawai kantoran.
Saat itu, Steward mendirikan World Wide Technology (WWT) untuk menyediakan jasa teknologi komputer perusahaan. Tahun 1990-an, sektor jasa tersebut memang tetap asing, sehingga banyak orang mencemooh tindakannya seperti apa nan terjadi pada Nabi Nuh.
Namun, dia tetap melanjutkan bisnisnya. Ia percaya di masa depan internet bakal jadi primadona.
Singkat cerita, upaya Steward melangkah jatuh bangun seiring berkembangnya zaman. Hingga akhirnya, kepercayaan Steward tentang bisnisnya dan masa depan komputer betul terbukti.
Kita semua tahu teknologi tersebut betul-betul dibutuhkan orang di dunia. Alhasil, upaya WWT jadi salah satu nan terkena dampaknya.
Keuntungan tersebut lantas sejalan dengan kekayaan David Steward. Mengutip Forbes mencatat dia punya kekayaan US$ 11,4 miliar alias Rp 184,6 triliun, dan masuk dalam jejeran orang terkaya dunia.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pria Harta Rp1.900 Triliun Tetap Hormati Orang Tua dan Hidup Sederhana