ARTICLE AD BOX
pendapatsaya.com, Jakarta - Pertemuan dengan para pemimpin negara personil BRICS tahun 2025 di Rio de Janeiro, Brasil menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis nan tertuang dalam Leaders’ Declaration. Kesepakatan itu berfokus pada penguatan multilateralisme, perdamaian global, kerja sama ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan.
Presiden Prabowo Subianto nan datang untuk pertama kalinya, menegaskan support penuh Indonesia terhadap arah baru kerja sama BRICS.
"Kemudian outcomes daripada pertemuan tadi, salah satunya adalah leader declaration dan dalam leader declaration itu ada beberapa poin nan mengenai dengan penguatan multilateralisme dan reform daripada dunia governance," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Rio de Janeiro, dikutip dari siaran pers, Senin (7/7/2025).
Poin kedua berfokus pada penguatan perdamaian dan stabilitas internasional, serta pendalaman kerja sama di bagian ekonomi, perdagangan, dan keuangan. Bagi Indonesia, agenda ini sangat krusial dalam memperluas akses pasar bagi produk nasional dan menciptakan ketahanan ekonomi di tengah gejolak global.
"Nah poin kedua ini menjadi krusial bagi Indonesia di tengah ketidakpastian kita punya BRICS nan diharapkan bisa juga untuk menyerap pasar dari produk-produk Indonesia," kata Airlangga.
Poin ketiga dalam deklarasi menyangkut komitmen terhadap rumor perubahan suasana dan pembangunan berkepanjangan nan setara dan inklusif. Negara-negara BRICS sepakat bahwa transisi daya dan pembangunan hijau kudu tetap mempertimbangkan keadilan bagi negara berkembang.
"Kemudian nan ketiga tentu mengenai dengan climate change dan promoting sustainable, nan fair and inclusive development," tutur Airlangga.
Penguatan Pengembangan Manusia, Sosial dan Budaya
Poin keempat dari Leaders’ Declaration adalah penguatan kemitraan dalam bagian pembangunan manusia, sosial, dan kebudayaan. Indonesia menilai kerja sama ini krusial untuk mendorong transformasi sosial nan merata dan saling memperkuat di antara negara-negara anggota.
"Yang keempat adalah partnership for promotion, human, social, and cultural development. Nah itu outcome dari leaders declaration," ujar Airlangga.
Sebagai informasi, Indonesia resmi menjadi personil penuh golongan ekonomi BRICS pada Januari 2025. Ini kali pertamanya Prabowo menghadiri langsung KTT BRICS.
KTT BRICS 2025 di Brasil ini dihadiri Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Putra Mahkota Abu Dhabi Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Perdana Menteri (PM) China Li Qiang, PM India Narendra Modi, PM Mesir Mostafa Madbouly, PM Ethiopia Abiy Ahmed. Kemudian, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov, dan Menlu Iran Abbas Araghchi.
BRICS adalah forum kerja sama internasional nan awalnya didirikan oleh Brasil, Rusia, India, dan RRT pada tahun 2009. Dalam perkembangannya, Afrika Selatan berasosiasi pada tahun 2010, disusul dengan Ethiopia, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi pada tahun 2024.
Sejak berasosiasi dengan BRICS pada 2025, Indonesia telah berperan-serta aktif dalam sedikitnya 165 pertemuan BRICS di bawah Keketuaan Brasil, termasuk di antaranya 20 Pertemuan Tingkat Menteri.