ARTICLE AD BOX
Jakarta, pendapatsaya.com - Pasar mata uang digital kompak mengalami rebound pada pagi hari ini (15/1/2025) terlebih setelah info inflasi produsen Amerika Serikat (AS) lebih rendah dibandingkan ekspektasi.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Rabu (15/1/2025) pukul 06:28 WIB, pasar mata uang digital kompak naik. Bitcoin menguat 2,44% ke US$96.529 sementara secara mingguan berada di area negatif 0,55%.
Ethereum terapresiasi 3,17% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan turun 4,7%. XRP menguat 6,02% secara harian dan jika dilihat dalam seminggu terakhir terpantau melesat 16,58%.
Begitu pula untuk Dogecoin nan naik 5,92% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir menanjak 1,71%.
CoinDesk Market Index (CMI) nan merupakan indeks untuk mengukur keahlian tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 2,94% di nomor 3.607,99. Open interest terapresiasi 2,82% di nomor US$131,33 miliar.
Sedangkan fear & greed index nan dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan nomor 46 nan menunjukkan bahwa pasar berada di fase neutral dengan kondisi ekonomi dan industri mata uang digital saat ini.
Dikutip dari coindesk.com, pasar mata uang digital mengalami pantulan setelah sebelumnya tertekan khususnya pasca rilis info inflasi produsen AS untuk Desember nan lebih rendah dari perkiraan.
Kendati demikian, pasar saat ini kembali menunggu perihal info dari inflasi konsumen AS nan bakal dirilis malam hari ini waktu Indonesia nan dapat memicu volatilitas tambahan di pasar dan memberikan petunjuk lebih lanjut bagi pedagang tentang kebijakan bank sentral AS (The Fed) di tahun ini.
Melihat ke depan, upacara pelantikan Trump nan dijadwalkan pada 20 Januari bisa memengaruhi pasar seiring meningkatnya antisipasi terhadap tindakan pro-kripto dari presiden nan bakal datang.
K33 Research sebelumnya memproyeksikan bahwa pelantikan tersebut bisa menjadi peristiwa "sell-the-news" nan oportunistis di tengah tingginya ekspektasi, tetapi penjualan awal tahun pada saham dan aset digital membikin perusahaan tersebut merevisi pandangannya.
"Sementara prospek bulanan kami mendukung penjualan saat pelantikan, kami mau menyusun ulang strategi ini lantaran menjual BTC saat pelantikan menjadi jauh kurang menarik selain enam hari mendatang menawarkan peningkatan momentum nan signifikan," kata laporan tersebut. "S&P 500 menutup celah pasca-pemilihannya kemarin, dan BTC mencapai titik terendah dalam 2 bulan."
"Pengurangan akibat sepenuhnya bakal berjuntai pada tindakan nilai minggu depan dan berkarakter jangka pendek lantaran kami memegang ekspektasi jangka panjang nan optimis terhadap akibat Trump pada BTC," tambah penulis laporan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Ditutup Melemah Hingga OJK & BI Awasi Kripto
Next Article Bitcoin Diguyur Banyak Sentimen Positif, Pasar Kripto Malah Merah