Wamen Pertanian Kunjungi Jember, Tekankan Produktivitas Dan Swasembada Pangan

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Jember menerima kunjungan kerja dari Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono B.Eng., M.M., MBA, untuk meninjau langsung sektor pertanian di wilayah tersebut. Kegiatan berjudul ‘Panen Bersama Wakil Menteri’ ini dilangsungkan di Kelompok Tani Tirto Bakti II, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ajung.

Dalam sambutannya, Wamen menekankan bahwa pertanian nan menjadi salah satu sektor prioritas dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo sudah lama berkomitmen menyalurkan aspirasi petani sejak sebelum menjabat sebagai presiden. Oleh lantaran itu, ketika sudah menjadi presiden, Presiden Prabowo memprioritaskan sektor pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan.

Berikan Arahan untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Dalam kunjungannya, Wamen menyampaikan pengarahan strategis mengenai peningkatan produktivitas pertanian untuk mendukung swasembada pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.

“Kita mau naikkan produksi. Ada dua cara, nan pertama meningkatkan hasil per hektar dan nan kedua meningkatkan jumlah musim tanam dalam setahun. Untuk meningkatkan yield, kita butuh bibit unggul, irigasi, pupuk, dan akomodasi lainnya, dan ini sedang terus dipenuhi oleh pemerintah,” ujar Sudaryono.

Ia juga menyoroti pentingnya meningkatkan indeks pertanaman, sehingga lahan nan ada dapat digunakan secara optimal tanpa perlu membuka lahan baru.

“Kita tidak perlu membuka lahan baru. Dengan memaksimalkan lahan nan sudah ada, produktivitas pangan tetap bisa digenjot. Jember punya potensi besar untuk ini, apalagi dengan support Bupati muda nan visioner, koordinasi dan penyelenggaraan di lapangan menjadi lebih efektif,” tambahnya.

Menanggapi perihal tersebut, Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang menguji coba penggunaan pupuk tambahan pada 120 hektar lahan. Upaya ini dibimbing langsung oleh Prof. Nur Sucipto dan menunjukkan hasil nan positif.

"Alhamdulillah bisa mengusir hama, baik tikus, burung, maupun lainnya dan hasil panennya meningkat. Mudah-mudahan ini bisa diperluas menjadi percontohan di beragam wilayah," ungkapnya.

Sebagai bagian dari lumbung pangan nasional, Jawa Timur, termasuk Jember, mempunyai kelebihan dalam produksi beras, jagung, tembakau, dan gula. Potensi ini, menurut Wamen, kudu dimanfaatkan secara maksimal melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Ia pun mengucapkan terima kasih sekaligus apresiasi terhadap Kementerian Pertanian nan telah banyak membantu para petani di Jember. 

“Pak Wamen, saya sangat terima kasih dengan kehadiran panjenengan, kami minta petani di Jember untuk dibantu. Baik itu masalah infrastrukturnya, beliau sudah berkomitmen membangun banyak infrastuktur di Kabupaten Jember termasuk peralatannya nan tadi sudah banyak. Mudah-mudahan bakal terus dibantu di tahun-tahun selanjutnya,” ungkap Bupati Jember. 

Hadir juga dalam aktivitas tersebut personil DPR RI dari Fraksi Gerindra, Kawendra Lukistian nan turut menyampaikan apresiasinya terhadap proses dari program swasembada pangan ini. 

“Kita semua di sini berkumpul untuk mewujudkan swasembada pangan nan mana dalam prosesnya itu kita sudah punya stok padi terbesar sepanjang sejarah Indonesia berdiri,” ungkapnya. 

Singgung Potensi Besar Komoditas Tembakau Jember

Dalam perbincangan berbareng para petani, Sudaryono juga menyinggung potensi besar dari komoditas tembakau Jember. Ia menilai kualitas tembakau lokal sangat baik berkah kondisi alamnya nan mendukung.

“Kualitas tembakau Jember luar biasa, didukung tanah nan subur, kontur bergunung, dan sirkulasi udara nan baik. Kita sorong hadirnya investasi industri pengolahan tembakau agar hasil panen petani terserap maksimal. Tanpa industri, kita bakal kesulitan saat panen raya,” tegasnya.

Tak hanya konsentrasi pada produktivitas, Wamen juga menyoroti pentingnya pengawasan pengedaran dan mutu pangan. Ia menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian tengah bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk mengatasi beragam kendala, termasuk dugaan pelanggaran mutu dan berat oleh sejumlah produsen beras.

Selengkapnya