Wait And See Data Payroll As, Rupiah Masih Rawan Melemah!

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Pergerakan rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat hari ini (10/1/2025) potensi sangat volatil. Pelaku pasar bakal mencermati info lanjutan mengenai pasar tenaga kerja AS, terutama Non Farm Payroll (NFP).

Merujuk info Refinitv, sepanjang perdagangan kemarin Kamis (9/1/2025), rupiah sempat terseok ke level terlemah Rp16.265/US$, tetapi pada akhir sesi pelemahan ini menyusut, sehingga mata duit Garuda ditutup menguat tipis 0,03% ke posisi Rp16.195/US$.

Data NFP menjadi sangat krusial lantaran bakal memberikan gambaran berapa tenaga kerja dari tenaga kerja di perusahaan swasta dan pemerintah. Sekitar 80% tenaga kerja di AS terhitung sebagai NFP, jadi info ini cukup ideal jadi gambaran untuk employment AS terkini.

NFP juga jadi parameter kesehatan ekonomi selain inflasi untuk jadi dasar pertimbangan kondisi perusahaan AS nan bakal berakibat pada kebijakan moneter the Fed.

Selain itu, NFP menjadi gambaran tentang potensi aktivitas konsumsi ke depannya lantaran berasosiasi dengan pekerjaan seseorang untuk mendapatkan penghasilan nan menunjang daya beli masyarakat.

Adapun, info NFP pada November tercatat 227.000, naik signikan dari bulan sebelumnya nan hanya bertambah 36.000, perihal ini terjadi lantaran pada Oktober terjadi force majour di AS.

Melansir laman penghimpun info tradingeconomics, sekarang pasar berambisi NFP untuk periode Desember 2024 bakal mendingin dengan laju peningkatan nan lebih landai di 160.000 pekerjaan. Sementara, tingkat pengangguran diharapkan tetap bakal berada di 4,2%, sama seperti bulan sebelumnya.

Kalau NFP ini tetap tinggi, maka kebijakan moneter bakal condong lebih ketat. Data ini juga berakibat pada volatilitas pasar jangka pendek nan sering dimanfaatkan para trader, khususnya forex.

Tekanan indeks dolar AS (DXY) juga terpantau tetap kuat di atas level 109. Sementara itu, di pasar NDF, rupiah terhadap dolar tetap terkontraksi di posisi Rp16.257/US$ pada perdagangan Jumat pagi ini pukul 06.05 WIB.

Teknikal Rupiah

Dalam pedoman waktu per jam, secara teknikal pergerakan rupiah tetap terkonsolidasi, dengan resistance di Rp16.285/US$ nan didapatkan dari high candle intraday 19 Desember 2024 lalu.

Sementara untuk support didapatkan dari low candle intaraday 31 Desember 2024 di posisi Rp16.090/US$. Ini menjadi potensi penguatan rupiah jika terjadi pembalikan arah.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Melemah & IHSG Awal Pekan Ambruk Lebih Dari 1%, Ada Apa?

Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900

Selengkapnya