Uji Coba Sekolah Rakyat Di Cibinong Senin Besok 14 Juli 2025, Cak Imin: Yang Belum Dijemput Harap Sabar

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) bakal melakukan uji coba aktivitas belajar mengajar Sekolah Rakyat di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada Senin 14 Juli 2025 besok.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan, targetnya, 100 titik Sekolah Rakyat bakal aktif penuh akhir bulan ini dan langsung diresmikan Presiden Prabowo Subianto awal Agustus 2025.

"Ya, besok itu uji coba pembelajaran di Cibinong. Kita bakal mulai uji coba Sekolah Rakyat di Cibinong, pembelajaran simulasi, nan insya Allah pada akhir bulan ini 100 titik sudah siap," ujar Cak Imin usai main padel bareng dalam turnamen 'Padel Kali Bos' di Republic Padel, TB Simatupang, Minggu (13/7/2025).

"Sehingga awal Agustus bakal diresmikan oleh Presiden secara langsung," ucap dia.

Cak Imin mengatakan, semua kebutuhan pokok sudah disiapkan, termasuk soal tenaga pengajar.

"Semua sudah siap. Tenaga pengajar, jika 100, saya tidak hafal persis ya, tapi terpenuhi semuanya," terang dia.

Yang perlu diketahui, lanjut Cak Imin, Sekolah Rakyat tidak ada pendaftaran seperti sekolah pada umumnya. Anak-anak nan masuk desil 1 langsung dijemput dari rumah.

"Anak didiknya kita jemput, semua terdaftar berasas info desil 1, jadi tidak ada pendaftaran. Tapi kita jemput. nan memang membutuhkan," ucap dia.

Kendati, Cak Imin mengakui belum semua anak terjangkau.

"Kepada nan belum dijemput, ya sabar," tandas dia.

Sebelumnya, sebanyak 100 anak dari family miskin di Kota Cimahi, Jawa Barat telah terdaftar sebagai siswa Sekolah Rakyat jenjang SMP. Diketahui, proses pembelajaran sekolah nan digagas Presiden Prabowo Subianto ini bakal dimulai pada 14 Juli 2025.

"Ada 100 orang nan diterima dan sudah melalui surat keputusan (SK) Wali Kota," ucap Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cimahi, Supijan Malik dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 11 Juli 2025.

Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan penyelesaian pembangunan bentuk tahap pertama Sekolah Rakyat sebagai bagian dari program nasional untuk memutus rantai kemiskinan. Pada tahap 1A, sebanyak 63 hingga 64 sekolah ditargetkan selesai paling lambat ...

100 Anak Miskin di Kota Cimahi Terdaftar Jadi Siswa Sekolah Rakyat

Supijan mengungkap, nantinya bakal ada 4 rombongan belajar dengan satu kelas terdiri dari 25 peserta didik.

Adapun anak-anak terdaftar sebagai siswa Sekolah Rakyat di Kota Cimahi, kata dia, masuk dalam kategori desil 1 alias sangat miskin dan desil 2 alias miskin nan tercatat dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Ada juga desil 5, 6, 7 (mendaftar), kita verifikasi sampai betul-betul laik di sekolahkan di sekolah rakyat," tutur Supijan.

Dia mengungkap, anak-anak tersebut mulai mengikuti pembelajaran di Sekolah Rakyat nan sementara bertempat di gedung milik Sentra Abiyoso, Leuwigajah.

Nantinya, para siswa itu bakal berada di pondok hingga mengikuti beragam pembelajaran secara grati. Sebab, biaya pendidikannya ditanggung oleh pemerintah.

"Ada kesampataan kedisiplinan kepercayaan olahraga, semua komplit nan ada di kurikulum berasrama jadi pola sekolah berasrama. Fasilitas nan didapat anak sekolah mulai makan baju perangkat tulis tas sudah disediakan sudah ada anggarannya semuanya dibiayai oleh pemerintah," jelas Supijan.

Sementara untuk tenaga kependidikannya, kata dia, saat ini tetap dalam proses oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Sementara Dinas Sosial Kota Cimahi hanya mempunyai kewenangan untuk menyiapkan siswanya saja.

"Tenaga pembimbing informasinya tetap dalam tahap seleksi di Kemensos," ujar dia.

Ikut Daftarkan Anak ke Sekolah Rakyat, Sejumlah Keluarga Mampu Gagal Lolos Verifikasi

Program Sekolah Rakyat berbasis pondok nan segera dibuka di Makassar disambut antusias. Namun, dalam proses seleksi, sejumlah pendaftar dari family bisa ditemukan mencoba masuk. Setelah diverifikasi melalui kunjungan lapangan, mereka dinyatakan gugur lantaran tidak sesuai sasaran program.

Kepala Sentra Wirajaya Makassar, Nur Alam, mengungkapkan bahwa program Sekolah Rakyat memang dikhususkan bagi anak-anak dari family miskin ekstrem. Oleh lantaran itu, seleksi dilakukan secara ketat untuk memastikan tepat sasaran.

"Jadi pada saat pendaftaran siswa Sekolah Rakyat itu, rupanya ada dari family mampu. Pas di-screening dan dicek rumahnya, rupanya rumah bagus. Tentu saja itu tidak lolos seleksi," ujar Alam, Jumat 11 Juli 2024.

Selain temuan pendaftar dari family mampu, tim seleksi juga menjumpai kasus orang tua nan enggan mengizinkan anaknya melanjutkan pendidikan ke Sekolah Rakyat. Beberapa di antaranya lebih memilih anaknya membantu mencari nafkah.

"Memang kami menemukan juga beberapa kasus seperti itu. Tapi dengan pendekatan nan persuasif dan memberi pemahaman bahwa pendidikan ini demi masa depan anak, para orang tua akhirnya mengerti," jelas Alam.

Seleksi Peserta Sekolah Rakyat

Sekolah Rakyat merupakan program nasional dari Kementerian Sosial RI nan bermaksud memberikan akses pendidikan cuma-cuma dan setara bagi anak-anak dari family kurang mampu. Salah satu letak penyelenggaraan program ini berada di Sentra Wirajaya, area Salodong, Kelurahan Untia, Kecamatan Tallo, Makassar.

“Total di Sulawesi Selatan saat ini ada 15 titik Sekolah Rakyat. Kami di Sentra Wirajaya ditargetkan menampung 150 siswa tingkat SMP,” tambahnya.

Alam menyebut bahwa seleksi peserta dilakukan tanpa tes akademik. Sebagai gantinya, tim dari Kemensos, BPS, PUPR, dan pemerintah wilayah melakukan asesmen lapangan dengan merujuk pada Data Tunggal Kesejahteraan Sosial (DTKS) serta kondisi aktual di lapangan.

“Tujuan program ini adalah memutus mata rantai kemiskinan. Karena itu, seleksi difokuskan hanya kepada mereka nan betul-betul layak dan membutuhkan,” tegasnya.

Anak-anak nan terpilih bakal menjalani pendidikan berbasis asrama. Mereka bakal mendapatkan akomodasi lengkap, seperti makan tiga kali sehari, dua kali camilan, seragam, perangkat tulis, dan pembinaan karakter. Pembelajaran bakal didukung oleh 13 pembimbing ahli lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) nan juga bekerja sebagai pendamping siswa.

"Nanti juga bakal ada wali siswa untuk setiap 10 siswa, serta wali pondok nan bekerja melakukan pembinaan karakter di luar pengajaran akademik," pungkas Nur Alam.

Selengkapnya