Sentimen Dhe Masih Jadi Vitamin Rupiah, Dolar Turun Ke Rp 16.275

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, pendapatsaya.com - Rupiah ditutup menguat tipis pada perdagangan Kamis (23/1/2025), di mana penguatan rupiah tetap ditopang oleh pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dan revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE).

Dilansir dari Refinitiv pada pukul 15:00 WIB, rupiah ditutup naik tipis 0,03% di nomor Rp 16.275/US$. Dari sehari sebelumnya ditutup di posisi Rp 16.280/US$. Bahkan, rupiah sempat menyentuh level Rp 16.250/US$ di perdagangan hari ini.

Penguatan rupiah nan kembali terjadi di hari ini di tengah indeks dolar Amerika Serikat (AS) alias DXY nan mulai kembali naik. Per pukul 15:00 WIB, indeks dolar naik 0,1% menjadi 108,06.

Pandangan pasar nan tidak terlalu garang terhadap Trump 2.0 membikin DXY condong sedikit melunak dan berakibat positif terhadap rupiah.

Dalam catatan pendapatsaya.com, Trump saat ini berencana memadukan pendekatan konservatif tradisional terhadap pajak, regulasi, dan rumor budaya dengan kecenderungan nan lebih populis terhadap perdagangan dan perubahan peran internasional Amerika.

Selain itu, dari dalam negeri penguatan rupiah didukung kebijakan DHE nan bakal mewajibkan 100% dolar hasil ekspor dimasukkan kembali selama setahun di sistem finansial domestik selama satu tahun.

Pemerintah melalui revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023, mewajibkan eksportir untuk menempatkan 100% DHE di dalam negeri mulai 1 Maret 2025.

Kebijakan ini bermaksud meningkatkan pasokan dolar di dalam negeri, sehingga rupiah lebih tahan terhadap tekanan eksternal.

Kedua perihal tersebut nan membikin rupiah untuk dalam jangka pendek mempunyai booster untuk menguat terlebih dahulu.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Perbankan Hadapi "Ancaman" Risiko Nilai Tukar di 2025

Next Article Rupiah Ambruk, Bank Asing Ini Sudah Jual Dolar Rp 16.000

Selengkapnya