ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkit di area hijau pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (3/7/2025). Indeks naik 0,30% ke level 6.901,64.
Sebanyak 327 saham naik, 240 turun, dan 214 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 4,07 triliun nan melibatkan 9,71 miliar saham dalam 570.134kali transaksi.
Mayoritas sektor perdagangan berhujung di area hijau dengan properti dan konsumer primer mengalami penguatan terbesar. Sementara itu sektor teknologi dan peralatan baku menjadi nan tertekan paling dalam.
Emiten perbankan, tambang dan saham-saham bluechip tercatat menjadi penggerak utama keahlian IHSG.
Saham Bank Mandiri (BMRI) naik 0,94% ke Rp 4.810 per saham menjadi penopang utama keahlian IHSG dengan sumbangsih 3,52 indeks poin. Lalu ada Aneka Tambang (ANTM) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) nan berkontribusi atas penguatan 3,27 dan 3,06 indeks poin.
Adapun saham lain nan melengkapi lima besar penggerak IHSG hari ini adalah emiten tambang batu bara Grup Sinar Mas (DSSA) dan emiten tambang emas Grup Saratoga (MDKA).
Sementara itu, tiga emiten pemberat keahlian IHSG hari ini adalah TPIA, AMRT dan BRPT.
Hari ini, pasar Asia-Pasifik bergerak variatif pada awal perdagangan Kamis (3/7/2025). Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,15%, sementara Topix turun 0,21%. Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,77% dan Kosdaq nan berfokus pada saham berkapitalisasi mini menguat 0,5%.
Indeks referensi Australia, S&P/ASX 200, tercatat naik tipis sebesar 0,13%. Sementara itu, perjanjian berjangka Hang Seng Hong Kong diperdagangkan pada posisi 24.174, lebih rendah dari penutupan terakhir di 24.221,41.
Dari pasar global, indeks saham berjangka AS bergerak datar menjelang rilis laporan ketenagakerjaan Juni nan menjadi perhatian pelaku pasar. Futures S&P 500 dan Nasdaq 100 tercatat naik tipis, sementara Dow Jones Futures menguat 21 poin alias kurang dari 0,1%.
Ketiga indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan sebelumnya. S&P 500 mencetak rekor intraday tertinggi dan juga menutup perdagangan di level rekor baru.
Nasdaq Composite menguat 0,94% dan ditutup di posisi rekor 20.393,13. Namun, Dow Jones Industrial Average melemah tipis 10,52 poin alias 0,02% ke level 44.484,42.
Adapun pasar finansial Indonesia hari ini bakal bergerak mengikuti kombinasi sentimen fiskal, energi, dan tindakan korporasi nan sudan mewarnai perdagangan kemarin.
Pemerintah mulai menyiapkan fondasi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di tengah tekanan fiskal nan membengkak di tahun berjalan. Di sisi lain, pasar juga menanti gebrakan IPO jumbo nan bisa menyuntik likuiditas ke dalam IHSG. Namun, arah tetap tak pasti, karena bayang-bayang dunia tetap menyelimuti ilmu jiwa pelaku pasar.
Kesepakatan jual beli AS dan Vietnam diharapkan juga menjadi berita baik bagi bumi dan Indonesia sehingga menjadi katalis positif bagi pasar. Sinyal restu DPR RI atas penggunaan biaya Saldo Anggaran Lebih (SAL) untuk APBN juga menjadi berita baik lantaran pemerintah bisa mempunyai alas penutup defisit jika defisit dan utang membengkak.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Tergelincir, Turun 0,32% ke 7.175 Sebelum Libur Panjang