Permintaan As Drop, Harga Minyak Anjlok

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah bumi kembali terkoreksi pada perdagangan Kamis (3/7/2025) pagi, dipicu oleh sinyal lemahnya permintaan di Amerika Serikat dan sentimen negatif dari lonjakan tarif baja nan membebani sektor migas.

Mengacu pada info Refinitiv pukul 10.05 WIB, nilai Brent perjanjian September 2025 (LCOc1) ditutup di level US$68,56 per barel, turun dari posisi sebelumnya di US$69,11 per barel. Sementara nilai West Texas Intermediate (WTI) juga turun menjadi US$66,91 per barel, dari posisi sebelumnya US$67,45 per barel.

Tekanan datang dari info terbaru Energy Information Administration (EIA) nan menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 3,8 juta barel minggu lampau ke level 419 juta barel berbanding terbalik dari ekspektasi penurunan 1,8 juta barel. Tak hanya itu, permintaan bensin juga turun ke 8,6 juta barel per hari, mengkhawatirkan pasar di tengah musim panas nan semestinya mendongkrak konsumsi bahan bakar.

Sektor migas AS juga dibayangi tekanan dari kebijakan tarif. Dalam laporan Dallas Fed, aktivitas migas di wilayah Texas, Louisiana, dan New Mexico menurun di kuartal II-2025. Kenaikan tarif baja impor dari 25% menjadi 50% memukul biaya operasional dan menekan rencana eksplorasi.

Setidaknya 27% perusahaan migas mengaku bakal mengurangi pengeboran akibat tarif tersebut. "Tarif dan kebijakan ekonomi membikin lingkungan produksi di AS semakin tidak pasti," kata seorang pelaksana eksplorasi dalam survei tersebut.

Pasar sekarang menantikan rilis info tenaga kerja bulanan AS malam ini. Data ini bakal menjadi petunjuk krusial bagi arah kebijakan suku kembang The Fed. Jika suku kembang diturunkan, maka permintaan minyak berkesempatan meningkat lantaran aktivitas ekonomi bakal terdorong.

Sementara itu, ketegangan geopolitik tetap membayangi pasar. Iran baru-baru ini menghentikan kerja sama dengan badan nuklir PBB, menambah kekhawatiran bakal potensi bentrok di area Timur Tengah.

CNBC Indonesia


(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Mentah Naik, Terdampak Kebijakan Tarif Baru Trump

Selengkapnya