Menko Pmk: Semua Anak Harus Mendapatkan Pelayanan Pendidikan Maksimal

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong transformasi pesantren menjadi lebih maju, sehingga para santri ke depan juga bisa lebih kompeten.

Menteri Koordinator (Menko) PMK Pratikno mengemukakan pemerintah sangat perhatian pada pendidikan. Hal itu sesuai pengarahan Presiden Prabowo Subianto bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul kudu diutamakan.

"Pengembangan SDM unggul dimana pun anak Indonesia berada, sekolah umum maupun informal, di sekolah umum maupun sekolah keagamaan, di kota maupun di pinggiran, semua kudu mendapatkan pelayanan maksimum di bagian pendidikan," kata Menko PMK Pratikno saat ke Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (12/7/2025), dikutip dari Antara.

Menko Pratikno mengatakan anak-anak juga kudu sehat secara fisik, sehat secara mental, sehat secara moral, dan juga mempunyai kompetensi nan relevan. 

Jumlah Anak nan Belajar di Pesantren

Menurutnya, jumlah anak-anak Indonesia nan belajar di pesantren sangat besar, sehingga pemerintah pun juga ikut andil untuk mencerdaskan anak-anak, termasuk di pesantren.

Ketua Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf nan datang dalam aktivitas tersebut mengemukakan jumlah pesantren nan terdata di Indonesia sesuai dengan info dari Kementerian Agama (Kemenag) mencapai 42 ribu pesantren dengan jumlah santri hingga lebih dari 5 juta orang.

Di tengah perubahan nan demikian cepat, lanjutnya, pesantren hari ini sangat berbeda dengan pesantren pada masa lalu, misalnya saat era pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang KH Hasyim Asy'ari.

Adanya perubahan ke depan itu, kata dia, adalah sebuah perihal nan tidak dapat dihindari sehingga pesantren kudu bisa untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Perkuat Peran Pesantren

PBNU, kata dia, kerjasama dengan Kemenko PMK menggelar kuliah umum pembukaan "Nasyrus Sanad Musyawarah Transformasi Pesantren".

Dengan aktivitas ini, lanjutnya, diharapkan bisa lebih memperkuat peran pesantren demi menciptakan para santri nan mempunyai sumber daya manusia unggul.

Kegiatan tersebut diikuti perwakilan dari 50 pesantren seluruh Indonesia. Acara tersebut digelar selama dua pekan.

Selain membahas soal pesantren, dalam aktivitas itu juga membahas soal Nasyrus Sanad, nan merupakan prinsip dari pendidikan nan paling mendasar di pesantren.

Infografis

Selengkapnya