Istana Sebut Sekolah Rakyat Untuk Anak-anak Miskin Esktrem: Diberi Tempat Tinggal Dan Makan 3 Kali Sehari

Sedang Trending 11 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menjelaskan Sekolah Rakyat merupakan program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto nan ditujukan untuk anak-anak dari desil-1 alias miskin ekstrem. Mereka tak dapat ke sekolah, meski sudah digratiskan oleh pemerintah lantaran adanya biaya-biaya tambahan.

"Tapi ini anak-anak di sini tuh betul-betul anak-anak nan apalagi sekolah digratiskan pun, mereka tidak sanggup, enggak ada ongkos, enggak ada duit jajan, biaya hidup juga tidak mencukupi, apalagi akses terhadap air bersih juga mereka tidak punya," jelas Hasan kepada wartawan, Rabu (9/7/2025).

"Jadi desil-1 ini betul-betul berada di dalam wilayah kemiskinan ekstrem. Jadi digratiskan pun, mereka tidak sekolah. Ada anak-anak seperti itu, termasuk juga anak-anak nan ada di jalanan," sambungnya.

Untuk itu, kata dia, pemerintah menyiapkan Sekolah Rakyat untuk anak-anak nan masuk kategori miskin ekstrem. Nantinya, anak-anak bakal mendapatkam kurikulum pembelajaran nan sama dengan sekolah reguler.

Hasan menjelaskan Sekolah Rakyat berkonsep asrama, dimana anak-anak diberikan tempat tinggal dan makan tiga kali sehari. Tak hanya itu, para orang tua mereka juga diberikan training dan diberi support untuk membantu perekonomian.

"Ada gedung sendiri, dia diasramakan, dikasih makan 3 kali sehari. Tidak hanya anak-anaknya nan disekolahkan, tapi orang tua mereka juga diintervensi oleh pemerintah. Diintervensi, dikasih pelatihan, dikasih support agar kehidupan ekonomi mereka juga bisa meningkat," katanya.

Dia menuturkan program Sekolah Rakyat merupakan upaya pemerintah untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem di Indonesia, melalui pemberian akses pendidikan nan lebih baik. Dengan begitu, anak-anak diharapkan mendapatkan pekerjaan nan baik untuk memutus rantai kemiskinan.

"Jadi itu diambil alih oleh negara, mereka diurus oleh negara, dimasukkan ke dalam sekolah rakyat agar dapat pendidikan nan baik, agar mereka kelak punya akses nan lebih terbuka kepada lapangan kerja dan bisa keluar dari lembah kemiskinan ekstrim, kira-kira begitu," tutur Hasan.

Selengkapnya