Investigasi Kmp Tunu Tenggelam, Knkt Kumpulkan Dokumen Dan Video

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, pendapatsaya.com --

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai melakukan investigasi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Mereka mengumpulkan sejumlah arsip dan video sebagai peralatan bukti.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan proses investigasi awal dimulai dengan mencari arsip Surat Persetujuan Berlayar (SPB) KMP Tunu Pratama Jaya.

Dokumen SPB itu, kata Soerjanto, diperlukan untuk mencari bukti-bukti mengenai kelaikan kapal, analisa cuaca, hingga dokumen-dokumen pendukung lainnya.

"Kita mulai dari saat kapal berangkat. Ketika kapal berangkat kan dikeluarkan SPB. Bagaimana proses pengeluaran SPB, Apakah persyaratan-persyaratan nan diperlukan di SPB seperti cuaca, seperti kelaikan kapal, dokumen, apakah semua sesuai dengan peraturan dan kelak kita bakal mencari evidence-nya (buktinya)," kata Soerjanto di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/7).

KNKT juga tengah mengumpulkan bukti-bukti digital berupa video di sosial media untuk memandang situasi dan kondisi saat kecelakaan untuk identifikasi.

Hal itu juga untuk mencari tahu apakah kru kapal melakukan dan mempunyai keahlian menghadapi situasi tanggap darurat saat kecelakaan kapal.

"Bagaimana penyelenggaraan tanggap darurat di kapal dan kita juga sudah mengumpulkan video-video dari medsos, gimana kondisi-kondisi itu bisa terjadi kondisi darurat di kapal," ujarnya.

Selain itu, KNKT juga menyoroti ada alias tidaknya perangkat kelengkapan kapal seperti sekoci hingga pelampung.

"Terus kemudian perangkat keselamatannya. Di kapal itu ada alat-alat keselamatan. Ada namanya alias rakit penyelamat ya. Nah, ketika dia tenggelam kedalaman berapa dia bakal lepas diri dan buka sendiri otomatis," ucapnya.

Meski begitu, Soerjanto menyatakan, dalam masa operasi besar saat ini pihaknya tetap memprioritaskan pencarian korban nan belum ditemukan hingga saat ini.

"Namun di dalam masa operasi besar ini semua seperti nan disampaikan Pak Eko (Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas), kita saling membantu untuk gimana bisa menemukan korban baik nan selamat maupun nan meninggal, secepatnya," tambahnya.

Operasi SAR hari kedua

Sementara itu, Kantor Basarnas Bali melanjutkan pencarian korban kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya nan tenggelam di Selat Bali pada hari kedua pascakecelakaan dengan perangkat utama KN SAR Arjuna.

Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya dalam keterangan  mengatakan sebanyak 23 personel dalam KN SAR Arjuna 229 diturunkan berbareng 13 personel Basarnas Denpasar, 12 personel Pos SAR Jembrana, dan empat personel Pos SAR Buleleng.

"KN SAR Arjuna 229 bergerak pada pukul 09.45 WIB untuk melakukan pencarian, Basarnas Bali perangkat utama (alut)-nya KN SAR Arjuna 229, RIB Pos SAR Buleleng, RIB Pos SAR Jembrana," kata dia, Jumat, seperti dikutip dari Antara.

Diketahui sebanyak 29 korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya telah ditemukan selamat dan enam meninggal dunia, sehingga pada hari kedua pencarian Basarnas Bali mencari 30 korban lainnya.

Didukung cuaca cerah dan ombak nan lebih bersahabat, namun kondisi angin tetap cukup kencang, tim mencari di luas area pencarian 37,21 km.

"Melakukan pencarian sesuai rencana operasi SAR dengan luas area pencarian 37,21 km, jika sesuai info kemarin nan belum ketemu 30 orang, cuaca cukup cerah," ujar Sidakarya nan turut dalam pencarian menggunakan helikopter.

KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk nan berangkat pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB tenggelam sekitar 25 menit setelah lepas jangkar alias sekitar pukul 23.20 WIB.

Menurut info Basarnas, info manifes kapal berjumlah 53 orang penumpang, 12 orang kru kapal, dan memuat 22 kendaraan nan diantaranya 14 truk tronton.

Sebelum menurunkan alur utama ini, Basarnas Bali terlebih dulu terlibat dalam pencarian dan pemindahan korban menggunakan RIB pukul 02.50 Wita Kamis (3/4) awal hari di koordinat 08 09'34.28" S & 114°09'34.28" E.

Sementara hingga sekitar pukul 14.29 WIB hari kedua pencarian, belum ada laporan temuan korban lainnya di luar temuan pada hari pertama kemarin.

(frd/antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya