Bos Ojk: Mayoritas Negara Dunia Ekonominya Tumbuh Di Bawah Ekspektasi

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan perkembangan terkini ekonomi dunia menunjukkan pemulihan yang terbatas. Rilis info krusial kebanyakan negara-negara berada di bawah ekspektasi.

"Inflasi tetap cukup resistence, ini mendorong bank sentral lebih netral meski kebanyakan telah menurunkan suku bunga dalam 2 bulan terakhir," ujar Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, dalam press conference RDK OJK, Selasa (7/1/2025).

Sementara di Amerika Serikat (AS) perekonomian dan info dikatakan solid. Inflasi AS sendiri cenderung sticky, dan The Fed mengindikasikan memangkas suku bunga, namun di lain pihak memberi sinyal high for longer dan hanya bakal memangkas 50 bps.

Selain itu pasar juga terus mencermati Presiden terpilih Donald Trump, nan turut mempengaruhi volatilitas pasar keuangan global. Di sisi lain, di China ekonominya terlihat menunjukkan perbaikan.

"Sedangkan CPI menunjukkan disinflasi dan ekspor terkontraksi. PMI manufaktur juga berada di area ekspansi, sisi domestik perekonomian Indonesia sendiri terjaga stabil. Inflasi alias headline CPI menunjukkan 1,55% (yoy) dengan inflasi inti naik menjadi 2,26%," ungkap Mahendra.

Selanjutnya, surplus neraca keuangan berlanjut, PMI manufaktur juga terus membaik. Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, maka OJK meminta LJK terus memonitor faktor-faktor akibat tersebut, dalam rangka mengukur keahlian LJK menyerap potensi akibat nan terjadi.

"Selain itu dalam upaya meminimalisir akibat kejadian fraud, OJK menerbitkan POJK 18 tahun 2024 tentang info pelaku nan mengatur pemanfaatan dan tata kelola pelaku serta memuat info dan info rekam jejak pelaku fraud. OJK juga merancang meningkatkan transparansi dan kepatuhan izin serta menyusun arsitektur pengawasan terintegrasi 2025-2028," tutupnya.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prospek & Tantangan Pengelolaan Investasi Nasabah Kaya 2025

Next Article OJK Tekankan Sinergi dan Kolaborasi Demi Mendorong Ekonomi Syariah RI

Selengkapnya