ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia — Saham emiten Happy Hapsoro PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) mendadak loncat lebih dari 20% pagi ini, Rabu (9/7/2025).
Saham MINA dibuka pada nilai 102 dan diperdagangkan pada rentang 96-118 hingga pukul 10.25 WIB. Tercatat ada 1,19 juta lot pada kolom permintaan dan 606.201 di kolom penawaran.
Lompatan nilai saham MINA seiring dengan tindakan korporasi nan belum lama ini diumumkan. Sanurhasta Mitra menawarkan sebanyak-banyaknya 3,28 miliar alias 3.281.25O.OOO saham baru alias sebesar 33,33% dan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham dengan nilai penyelenggaraan Rp 50.
Dengan demikian biaya segar nan bakal dikantongi perusahaan dari rights issue tersebut senilai Rp 164,06 miliar.
Sebagai informasi, saat ini saham MINA dipegang oleh PT Basis Utama Prima (45,71%), Hapsoro (4,44%), dan publik (49,85%). Dalam rights issue kali ini, Basis Utama Prima bakal mengalihkan seluruh haknya kepada Hapsoro berasas surat tanggal 28 April 2025.
Basis Utama Prima merupakan perusahaan nan 99,9% sahamnya dimiliki oleh Hapsoro.
Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan tanggal 28 April 2025, Hapsoro berkomitmen untuk melaksanakan seluruh kewenangan nan dimilikinya. Dia juga mnyetakan komitmen untuk menyerap seluruh rights issue milik Basis utama Prima.
Dalam rights issue kali ini, MINA tidak mempunyai pembeli siaga. Artinya, jika ada pemegang saham nan tidak mengeksekusi haknya, maka perusahaan tidak bakal menerbitkan saham baru.
Mengutip keterbukaan informasi, Kamis (3/7/2025), setelah rights issue, kepemilikan Basis Utama Prima bakal terdilusi menjadi 30,48%. Lalu kepemilkan Hapsoro bakal naik menjadi 19,68%, dan masyarakat (dengan dugaan mengambil haknya), bakal tetap 49,84%.
Adapun nilai teoritis MINA di JATS untuk pasar reguler dan pasar negosiasi pada 9 Juli 2025 disesuaikan dengan fraksi nilai menjadi Rp95. Perhitungan tersebut berasal dari kalkulasi nilai saham MINA pada saat akhir cum di Pasar Reguler tanggal 8 Juli 2025 Rp118.
Sementara itu, sekitar 35% biaya rights issue bakal digunakan untuk modal kerja Perseroan, ialah untuk biaya operasional seperti pembayaran gaji, beban umum dan administrasi, biaya pengembangan lT dan sewa kantor.
Sekitar 35% lainnya bakal digunakan untuk modal kerja pada PT Minna Padi Resorts nan bakal digunakan untuk biaya operasional dan pengembangan usaha.
Penyaluran biaya berupa pinjaman dengan jangka waktu 5 tahun dan kembang 6% per tahun. Apabila pinjaman telah jatuh tempo dan dibayarkan kembali kepada Perseroan, maka Perseroan bakal menggunakannya untuk modal kerja.
Bagian terakhir alias 30% bakal dipakai untuk modal kerja pada PT Sanur Hasta Griya nan bakal digunakan untuk biaya operasional dan pengembangan usaha.
Penyaluran biaya berupa pinjaman dengan jangka waktu 5 tahun dan kembang 6% per tahun. Apabila pinjaman telah jatuh tempo dan dibayarkan kembali kepada Perseroan, maka
Perseroan bakal menggunakannya untuk modal kerja.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Emiten Hashim Djojohadikusumo (WIFI) Mau Rights Issue, Incar Rp 5,9 T