5 Pernyataan Prabowo Saat Bertemu Dengan Presiden Brasil, Bahas Berbagai Hal

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

pendapatsaya.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menghadiri jamuan santap siang kenegaraan nan diselenggarakan oleh Presiden Republik Federatif Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva di Itamaraty, Kompleks Kementerian Luar Negeri Brasil, Brasilia pada Rabu 9 Juli 2025.

Jamuan santap siang ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kenegaraan Prabowo ke Brasil nan bermaksud untuk memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara.

Saat pertemuan kedua ketua negara, ada sejulah perihal nan disampaikan Presiden Prabowo. Salah satunya, Prabowo menyampaikan kekagumannya terhadap kepemimpinan Presiden Lula dalam forum internasional.

Menurut dia, Presiden Lula tidak hanya sebagai pemimpin Brasil maupun Amerika Latin saja. Namun, Presiden Lula juga telah menjadi pemimpin di panggung internasional.

"Anda telah menjadikan diri Anda seorang pemimpin di panggung internasional, seorang pemimpin di bagian bumi selatan. Dan saya mau menyampaikan kekaguman saya nan mendalam atas kepemimpinan Anda nan berani," ujar Prabowo dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis 10 Juli 2025.

Dia mengatakan Indonesia dan Brasil mempunyai banyak kesamaan mulai dari jumlah populasi nan besar, kesamaan pandangan pada beragam isu, hingga keanekaragaman hayati nan sama. Oleh lantaran itu, Prabowo menyatakan komitmen Indonesia untuk mempererat hubungan strategis dengan Brasil dalam beragam sektor.

Presiden Prabowo pun mengundang Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva berjamu ke Indonesia pada Oktober 2025. Selain membahas sejumlah perihal penting, Prabowo mau merayakan ulang tahun berbareng Presiden Lula.

Prabowo dan Presiden Lula sama-sama berulang tahun di bulan Oktober. Prabowo berulang tahun pada 17 Oktober, sementara Presiden Lula 27 Oktober.

Beirkut sederet pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat berjumpa dengan Presiden Republik Federatif Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva di Itamaraty, Kompleks Kementerian Luar Negeri Brasil, Brasilia dihimpun Tim News pendapatsaya.com:

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pentingnya reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam percaturan global. Hal ini disampaiakn dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Kepresidenan Brasil, dan b...

1. Sebut Indonesia-Brasil Visi Sama dalam Banyak Isu

Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Planalto, Brasilia, Rabu, 9 Juli 2025. Prabowo menyampaikan kekagumannya terhadap kepemimpinan Presiden Lula dalam forum internasional.

Menurut dia, Presiden Lula tidak hanya sebagai pemimpin Brasil maupun Amerika Latin saja. Namun, Presiden Lula juga telah menjadi pemimpin di panggung internasional.

"Anda telah menjadikan diri Anda seorang pemimpin di panggung internasional, seorang pemimpin di bagian bumi selatan. Dan saya mau menyampaikan kekaguman saya nan mendalam atas kepemimpinan Anda nan berani," ujar Prabowo dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis 10 Juli 2025.

Dia mengatakan Indonesia dan Brasil mempunyai banyak kesamaan mulai dari jumlah populasi nan besar, kesamaan pandangan pada beragam isu, hingga keanekaragaman hayati nan sama. Oleh lantaran itu, Prabowo menyatakan komitmen Indonesia untuk mempererat hubungan strategis dengan Brasil dalam beragam sektor.

"Kita berdua adalah negara kerakyatan nan sangat besar. Kita berdua mempunyai visi nan sama dalam banyak isu," ujar Prabowo.

Prabowo pun menyampaikan penghargaannya atas sambutan hangat nan diberikan oleh Presiden Lula pada kunjungan kenegaraannya ke Brasil. Prabowo menyebut ini kali pertama dirinya berjamu ke Brasilia.

"Pertama-tama, saya mau menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Presiden Lula atas sambutan hangat dan upacara terhormat nan menyambut saya di sini dalam kunjungan kenegaraan pertama saya ke Brasil. Kunjungan pertama saya ke ibu kota Anda nan indah, Brasilia," tutur dia.

Dia menuturkan kunjungan kenegaraan ini telah berjalan dengan produktif. Prabowo menyampaikan harapannya untuk menerima kunjungan Presiden Lula pada bulan Oktober mendatang.

"Jadi sebagai kesimpulan, nan Mulia, saya pikir kunjungan saya ke sini sangat produktif dan saya sangat menantikan kunjungan Anda dengan pencapaian nyata pada bulan Oktober," ucap Prabowo.

2. Dorong Percepetan Kerja Sama Pertanian, hingga Pertahanan Indonesia-Brasil

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mendorong percepatan kerja sama konkret antara Indonesia dan Brasil. Khususnya, di sektor pertanian, daya bersih, dan pertahanan.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pernyataan pers berbareng usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Planalto, Brasilia, Rabu, 9 Juli 2025.

"Brasil memberi teladan nan luar biasa dalam penggunaan biofuel serta penemuan sektor pertanian. Produktivitas Brasil luar biasa, dan kami mau belajar dari pengalaman itu," kata Prabowo.

Dalam bagian transisi energi, Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah Brasil telah menyambut baik rencana Indonesia mengirim lebih banyak tim teknis untuk mempelajari teknologi dan modernisasi di sektor pertanian serta pengembangan daya terbarukan.

Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai 100 persen daya terbarukan dalam sepuluh tahun kedepan.

"Targetnya tentu saja 2040, tetapi para mahir saya mengatakan bahwa kita dapat mencapainya jauh lebih cepat. Sekali lagi, kami memandang keberhasilan Brasil dalam mengembangkan biofuel. Dan saya pikir kami berkeinginan untuk mengejar kemajuan nan telah Brasil capai," ujarnya.

Selain itu, dia menekankan ketahanan dan kemandirian pangan merupakan salah satu perihal krusial bagi Indonesia. Menurut dia, Indonesia menilai program Brasil sebagai model inspiratif dalam mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan gizi anak.

"Kami saat ini tengah menjalankan program ambisius penyediaan makan bergizi cuma-cuma bagi anak-anak dan ibu mengandung di Indonesia, dan sasaran kami adalah 82,9 juta porsi per hari pada Desember 2025," tutur Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menuturkan bahwa kerja sama bilateral juga bakal diperluas melalui peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia, serta penerapan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Brasil.

"Saya rasa kami mau melanjutkan kerja sama ini melalui produksi berbareng dan transfer teknologi bersama. Kami juga mau meningkatkan training personel militer berbareng dan kerjasama teknologi pada sistem rudal dan kapal selam," papar Prabowo.

3. Serukan Solusi Damai dan Reformasi PBB

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva membahas soal rumor geopolitik dunia, salah satunya bentrok di Ukraina dan Gaza. Prabowo menegaskan support Indonesia terhadap pendekatan Brasil dalam mendorong penyelesaian tenteram di wilayah konflik.

Mengenai Ukraina, Prabowo menyatakan dukungannya terhadap pendapat Brasil mengenai peran golongan sahabat untuk mendorong gencatan senjata nan nyata. Dia juga menghargai komitmen Brasil mendorong gencatan senjata di Gaza.

"Mengenai Timur Tengah, sekali lagi kami sangat menghargai pendirian kuat Anda mengenai perlunya gencatan senjata segera di Gaza," kata Prabowo saat memberikan pernyataan pers berbareng usai berjumpa Presiden Lula di Istana Kepresidenan Brasil, Brasilia, dikutip dari siaran pers, Kamis 10 Juli 2025.

"Dan juga bahwa satu-satunya solusi adalah solusi dua negara dan kami sangat menghargai pendirian kuat Anda untuk ini," sambungnya.

Menurut dia, Indonesia dan Brasil mempunyai keselarasan pandangan dalam beragam rumor geopolitik global. Khususnya, mengenai upaya penyelesaian bentrok serta reformasi tata kelola internasional.

"Dalam situasi geopolitik internasional saat ini, kami sepenuhnya sejalan dengan pemikiran Presiden Lula, dan saya berambisi kita dapat terus mengoordinasikan sejumlah inisiatif krusial nan perlu kita ambil bersama," tuturnya.

Lebih lanjut, Prabowo menyatakan dukungannya terhadap agenda reformasi tata kelola dunia khususnya dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dia menekankan pentingnya peningkatan representasi negara-negara besar baru di bumi internasional.

"Saya pikir kita kudu memainkan peran nan lebih bertanggung jawab dan memimpin, dan saya pikir kita kudu menggabungkan upaya kita, menyatukan bunyi kita untuk mendorong reformasi ini berbareng negara-negara lain seperti India, Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, Jerman, Jepang, dan Meksiko," terang dia.

4. Sambut Baik Rencana Presiden Brasil Bawa Ratusan Pebisnis ke Indonesia

Presiden Prabowo Subianto menyambut baik rencana Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva membawa ratusan pelaku upaya Brasil ke Indonesia pada Oktober 2025. Prabowo menilai perihal ini dapat mendorong kerja sama konkret dalam waktu dekat, khususnya bagian perdagangan dan investasi.

"Kami sangat menyambut baik rencana Anda untuk membawa beberapa ratus pengusaha Brasil saat berjamu ke Indonesia," kata Prabowo usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Lula di Istana Kepresidenan Brasil, Brasilia, Rabu 9 Juli 2025.

"Dengan demikian, kita bisa mendapatkan kerja sama nyata secepat mungkin," sambungnya.

Menurut dia, Indonesia dan Brasil mempunyai banyak kesamaan kepentingan dan potensi besar untuk memperkuat hubungan ekonomi. Prabowo menyebut kedua negara sama-sama besar, mempunyai populasi tinggi, serta kekayaan alam dan keanekaragaman hayati nan luar biasa.

"Kita sering menandatangani beragam perjanjian kerja sama, tapi kemudian hanya berakhir sebagai arsip tertulis. Kini, kita merasa mempunyai banyak kepentingan berbareng dan sumber daya nan bisa betul-betul saling menguntungkan," jelas Prabowo.

Dia juga mengungkapkan kekagumannya atas kemajuan Brasil dalam sektor pertanian dan bioenergi. Prabowo menyampaikan kemauan Indonesia untuk belajar dari pengalaman Brasil.

"Brasil berada di garis depan. Anda memberi contoh nan baik dalam penggunaan biofuel dan penemuan di bagian pertanian, produktivitas Anda betul-betul bakal sangat berfaedah bagi Indonesia jika kami belajar dari pengalaman Anda," tutur dia.

Prabowo pun mengapresiasi Presiden Lula nan menyambut baik permintaan Indonesia untuk mengirim lebih banyak tim teknis guna mempelajari penemuan dan teknologi pertanian Brasil.

"Presiden Lula dan para menterinya telah dengan baik hati menerima permintaan kami untuk mengirim lebih banyak tim teknis kami mempelajari penemuan dan modernisasi Anda serta teknologi Anda di sini," ucap Prabowo.

5. Undang Presiden Brasil ke Indonesia, Ingin Rayakan Ulang Bersama Oktober 2025

Presiden Prabowo Subianto mengundang Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva berjamu ke Indonesia pada Oktober 2025. Selain membahas sejumlah perihal penting, Prabowo mau merayakan ulang tahun berbareng Presiden Lula.

Prabowo dan Presiden Lula sama-sama berulang tahun di bulan Oktober. Prabowo berulang tahun pada 17 Oktober, sementara Presiden Lula 27 Oktober.

"Saya menantikan kunjungan Presiden Lula ke Indonesia tahun ini di bulan Oktober lantaran kami mempunyai hari ulang tahun nan nyaris sama. Bulan Oktober juga nyaris sama, dan saya mau merayakan ulang tahun Presiden Lula di Indonesia," kata Prabowo saat berjumpa Presiden Lula di Istana Kepresidenan Brasil, Brasilia, Rabu 9 Juli 2025.

Pada Oktober 2025 nanti, dia menyebut Presiden Lula bakal genap berumur 80 tahun. Sedangkan, Prabowo berumur lebih muda yakni, 74 tahun.

"Tetapi, kata orang, 80 tahun hari ini sama seperti 60 tahun beberapa tahun nan lalu. Jadi, saya minta saya percaya bahwa kita bakal memandang Presiden Lula aktif di panggung bumi untuk waktu nan lama," tuturnya.

Di sisi lain, Prabowo menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Presiden Lula nan telah menyambut kedatangannya ke Brasilia dengan hangat. Ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama Prabowo ke Brasilia usai resmi menjadi Presiden RI.

"Saya mau menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Presiden Lula atas sambutan hangat dan upacara terhormat nan menyambut saya di kunjungan kenegaraan pertama saya ke Brasil, kunjungan pertama saya ke ibu kota Anda nan indah, Brasilia," tutup Prabowo.

Selengkapnya